Pertanyaan untuk UGM dan Sikap PDIP
Dalam pernyataannya, Beathor juga menyinggung Universitas Gadjah Mada atau UGM, kampus tempat Jokowi menempuh pendidikan S1. Ia mempertanyakan sikap kampus yang menurutnya terlalu membela Jokowi dan menilai reputasi UGM tergadaikan karena polemik ijazah yang terus disuarakan sebagian pihak.
"Kenapa Jokowi dan kawan-kawannya mengorbankan ijazah UGM untuk permainan politik ini? Menjadi rusaklah UGM yang seharusnya menjadi penerang," ujarnya.
Ia juga menyinggung sikap Rektor UGM yang dianggapnya membela Jokowi mati-matian.
Sebagai kader lama PDIP, Beathor menyesalkan bahwa dua kali Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta Jokowi menunjukkan ijazahnya, namun tidak mendapat respons.
Ia menilai sikap kader PDIP di DPR aneh karena tidak menindaklanjuti apa yang diucapkan Megawati.
"Ibu Mega ini masih ketua partai apa tidak? Harusnya yang diucapkan ibu Mega direspon kader-kader PDIP di DPR," tuturnya.
Seruan Akhir dan Penolakan Tiga Periode
Dalam bagian akhir pernyataannya, Beathor menyerukan agar publik, terutama anak muda dan civitas akademika UGM, bersikap tegas terhadap isu ijazah Jokowi. Ia bahkan mengeluarkan seruan ekstrem agar negara menangkap Jokowi, sebuah pernyataan yang termasuk kategori tuduhan politik keras dan belum memiliki dasar hukum.
Ia juga menyinggung kegagalan wacana perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode, yang menurutnya terjadi karena dilawan rakyat.
Artikel Terkait
KPK Diminta Panggil Jokowi soal Kasus Whoosh: Haryono Umar Beberkan Alasan dan Dugaan Mark Up
Denny Indrayana Bongkar Alasan Jokowi Tolak Perlihatkan Ijazah Asli: Bukan Sikap Negarawan
Mahfud MD Sebut Penugasan Kapolri untuk Jabatan Sipil adalah Bentuk Penyelundupan Hukum
Perbandingan Langkah Jokowi vs Arsul Sani Atasi Kontroversi Ijazah: Analisis Lengkap