Alasan Penolakan Pembayaran Utang Lengkap
Purbaya memberikan dua alasan utama mengapa APBN tidak boleh menanggung seluruh utang Whoosh:
- Infrastruktur dinilai sebagai aset jangka panjang yang layak dibiayai APBN
- Rolling stock menyusut nilainya dan tidak layak dibebankan ke APBN
Posisi Menkeu ini merupakan langkah politik fiskal defensif untuk menjaga APBN yang sedang tertekan oleh defisit, belanja wajib, serta utang pemerintah.
Peran Strategis Menkeu dalam Negosiasi
Purbaya menyatakan keinginannya untuk terlibat dalam pembahasan dengan pihak Tiongkok: "Saya mau ikut supaya saya nggak rugi-rugi amat. Yang penting terbaik untuk negara."
PT Danantara sebagai holding BUMN diharapkan tetap bertanggung jawab pada porsi yang menjadi kewajibannya, sementara pemerintah melalui APBN hanya akan membantu pembiayaan infrastruktur.
Pembahasan skema final pembayaran utang kereta cepat Whoosh masih terus berlangsung antara pemerintah Indonesia dan mitra Tiongkok.
Artikel Terkait
KPK Dianggap Tak Berani Periksa Bobby Nasution, Ada Indikasi Perlindungan?
Kronologi Konflik Helwa Bachmid & Habib Bahar: Nikah Siri, Tudingan Penelantaran hingga Ancaman Hukum dari Istri Sah
Bambang Pacul Buka Suara Soal Ijazah Hakim MK Arsul Sani: Tudingan Palsu atau Mekanisme yang Salah?
Adik Helwa Bachmid Bongkar Bukti Sakit Palsu Habib Bahar bin Smith, Foto Rontgen dari Google!