Purbaya Tolak APBN Bayar Seluruh Utang Kereta Cepat Whoosh, Ini Penjelasannya
Menteri Keuangan Purbaya Yudi Sadewa menegaskan penolakannya terhadap penggunaan APBN untuk membayar seluruh utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh. Sikap ini bertolak belakang dengan pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyatakan kesiapan pemerintah mengambil alih tanggung jawab penuh.
Dalam media briefing di Jakarta, Purbaya menyatakan APBN hanya layak digunakan untuk membayar porsi infrastruktur, bukan komponen rolling stock atau struktur utang komersial yang menjadi tanggung jawab PT Danantara dan mitra Tiongkok.
APBN Hanya untuk Infrastruktur, Bukan Rolling Stock
Purbaya menjelaskan alasan penolakannya dengan tegas: "Kalau saya sih mending nggak bayar utang Whoosh. Tapi ini kebijakan pimpinan di atas. Kalau pun ikut, APBN hanya membayar jalannya (infrastruktur), bukan rolling stock."
Pernyataan ini menciptakan kontras dengan sikap Presiden Prabowo yang pada 4 November 2025 menegaskan: "Saya tanggung jawab. Negara ambil alih semuanya."
Rincian Biaya Proyek Kereta Cepat Whoosh Terkini
Pelemahan nilai rupiah terhadap dolar AS telah meningkatkan total biaya proyek KCJB. Berdasarkan kurs 15 November 2025 di sekitar Rp16.712 per dolar, estimasi biaya proyek meningkat menjadi:
- Total biaya KCJB: Rp121,3 triliun (naik dari Rp116 triliun)
- Biaya infrastruktur: sekitar Rp110 triliun
- Rolling stock (kereta CR400AF): Rp6-16 triliun
Artikel Terkait
KPK Dianggap Tak Berani Periksa Bobby Nasution, Ada Indikasi Perlindungan?
Kronologi Konflik Helwa Bachmid & Habib Bahar: Nikah Siri, Tudingan Penelantaran hingga Ancaman Hukum dari Istri Sah
Bambang Pacul Buka Suara Soal Ijazah Hakim MK Arsul Sani: Tudingan Palsu atau Mekanisme yang Salah?
Adik Helwa Bachmid Bongkar Bukti Sakit Palsu Habib Bahar bin Smith, Foto Rontgen dari Google!