dr. Tifa: Profil, Riwayat Pendidikan UGM hingga Kasus Ijazah Jokowi

- Kamis, 13 November 2025 | 09:25 WIB
dr. Tifa: Profil, Riwayat Pendidikan UGM hingga Kasus Ijazah Jokowi

Program di STF Driyarkara

Selain di UI, dr. Tifa juga dikabarkan pernah mengikuti program doktor di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara (STF Driyarkara). Pihak kampus telah memberikan klarifikasi bahwa ia tidak menyelesaikan program tersebut dan tidak menerima gelar apapun dari institusi itu.

Pelatihan Internasional di Norwegia

Untuk memperdalam keahliannya, dr. Tifa pernah mengikuti pelatihan singkat di Norwegian Knowledge Centre for the Health Services, Norwegia. Pengalaman internasional ini menambah wawasan dan kredibilitasnya di bidang penelitian kesehatan global.

Aktivitas Profesional dan Kontribusi di Bidang Kesehatan

Di luar kontroversi, dr. Tifa memiliki rekam jejak profesional yang patut diacungi jempol. Beberapa posisi strategis yang pernah diembannya antara lain:

  • Direktur Eksekutif Center for Clinical Epidemiology & Evidence di RSCM Jakarta.
  • Sekretaris Jenderal Indonesian Clinical Epidemiology & Evidence-Based Medicine Network.
  • Pendiri Ahlina Institute, yang berfokus pada edukasi literasi kesehatan dan nutrisi.

Posisi-posisi ini membuktikan kontribusi nyatanya dalam pengembangan riset dan praktik kedokteran berbasis bukti di Indonesia.

Kesimpulan: Antara Kredibilitas Akademik dan Aktivisme

Riwayat pendidikan dr. Tifa menunjukkan perjalanan akademis yang impresif di bidang kedokteran dan epidemiologi, dimulai dari UGM hingga pelatihan internasional. Namun, ketidakjelasan status program doktoralnya menjadi titik kritis yang sering dipertanyakan publik, terutama mengingat posisinya sebagai pengkritik transparansi akademik orang lain.

Keterlibatannya dalam kasus hukum sebagai tersangka menambah kompleksitas dalam menilai figur ini. Meski memiliki dasar keilmuan yang kuat, klarifikasi terbuka mengenai status akademik dan proses hukum yang dihadapinya menjadi langkah penting untuk menjaga kredibilitasnya di mata publik. Kasus dr. Tifa mengajarkan bahwa prinsip kejujuran dan transparansi akademik adalah nilai universal yang harus dijunjung tinggi, baik oleh penguasa maupun para pengkritiknya.

Halaman:

Komentar