Jamiluddin menambahkan bahwa Tidar dan DPC kemungkinan telah membaca motif tersembunyi di balik keinginan Budi Arie untuk bergabung dengan Gerindra. Motif ini dinilai tidak menguntungkan bagi partai secara keseluruhan.
Motif Politik di Balik Rencana Bergabungnya Budi Arie
"Secara politis, Budi Arie sengaja masuk ke Gerindra karena permintaan Joko Widodo. Budi Arie diperlukan ke Gerindra untuk memperkuat dan mensukseskan pasangan Prabowo-Gibran," jelas Jamiluddin lebih lanjut.
Awal Mula Wacana Bergabungnya Budi Arie ke Gerindra
Sinyal keinginan untuk merapat ke Gerindra disampaikan langsung oleh Budi Arie saat pidato pembukaan Kongres III Projo di Jakarta, Sabtu 1 November 2025. Di hadapan ribuan kadernya, Budi Arie menyatakan langkah ini bertujuan memperkuat dukungan politik dan soliditas kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Insiden penolakan ini menunjukkan betapa kuatnya penjagaan idealisme internal Partai Gerindra dari kader-kadernya, terutama dari sayap pemuda Tidar, terhadap masuknya figur-figur politik dari luar yang dinilai dapat mengganggu stabilitas partai.
Artikel Terkait
LBH-AP Muhammadiyah Jadi Kuasa Hukum Roy Suryo di Kasus Ijazah Jokowi
Viral Video Cium Anak, Gus Elham Minta Maaf & Janji Perbaiki Diri
Oknum Brimob di Sumut Diduga Aniaya Mantan Pacar, Korban Alami Memar dan Bengkak
Sengketa Lahan Jusuf Kalla vs Lippo Grup: Fakta Mafia Tanah, TNI, dan Klaim Said Didu Terungkap