- Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid (Pahlawan Bidang Perjuangan Politik dan Pendidikan Islam)
- Almarhum Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto (Pahlawan Bidang Perjuangan Bersenjata dan Politik)
- Almarhumah Marsinah (Pahlawan Bidang Perjuangan Sosial dan Kemanusiaan)
- Almarhum Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja (Pahlawan Bidang Perjuangan Hukum dan Politik)
- Almarhumah Hajjah Rahmah El Yunusiyyah (Pahlawan Bidang Perjuangan Pendidikan Islam)
- Almarhum Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo (Pahlawan Bidang Perjuangan Bersenjata)
- Almarhum Sultan Muhammad Salahuddin (Pahlawan Bidang Perjuangan Pendidikan dan Diplomasi)
- Almarhum Syaikhona Muhammad Kholil (Pahlawan Bidang Perjuangan Pendidikan Islam)
- Almarhum Tuan Rondahaim Saragih (Pahlawan Bidang Perjuangan Bersenjata)
- Almarhum Zainal Abidin Syah (Pahlawan Bidang Perjuangan Politik dan Diplomasi)
Proses Seleksi Ketat Calon Pahlawan Nasional
Gelar Pahlawan Nasional tahun 2025 ini merupakan hasil dari proses seleksi yang ketat. Sebelumnya, Presiden Prabowo menerima 49 nama calon Pahlawan Nasional yang diajukan oleh Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK), Fadli Zon.
Dari puluhan nama tersebut, proses penilaian lanjutan hanya dilakukan terhadap 24 nama yang ditetapkan sebagai prioritas. Setelah melalui tahap seleksi akhir, terpilihlah 10 tokoh yang dinilai memiliki jasa dan kontribusi paling besar bagi bangsa dan negara.
Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional ini merupakan bentuk penghormatan tertinggi negara atas jasa-jasa mereka dalam mengisi dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Artikel Terkait
Aktivis Reformasi 1998 Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Alasan & Daftar Lengkap Penandatangan
Rahmah El Yunusiyyah: Profil dan Perjuangan Pendiri Pesantren Putri Pertama di Asia Tenggara
Jusuf Kalla Bela Gelar Pahlawan Soeharto: Amal Lebih Banyak Daripada Dosa
Dukungan UAS untuk Gubernur Riau Abdul Wahid Berujung KPK: Analisis dan Pelajaran Politik