Perjanjian inilah yang mengatur penyerahan Irian Barat (kini Papua) kepada Indonesia melalui PBB. Robert menekankan bahwa peran Soeharto dalam pembebasan Irian Barat adalah fakta sejarah yang krusial bagi penegakan kedaulatan dan keutuhan NKRI.
Warisan Pembangunan Soeharto di Papua
Selain jasa militernya, Robert J. Kardinal juga menyoroti warisan (legacy) kepemimpinan Soeharto yang masih membekas di Papua hingga kini. Salah satu kebijakan monumental yang disebutkannya adalah program transmigrasi nasional pada era 1980-an.
Robert mengakui bahwa sebelum era Soeharto, sebagian besar wilayah Papua masih tertinggal dengan infrastruktur yang minim dan ketimpangan ekonomi yang mencolok. Program transmigrasi, baginya, bukan sekadar pemindahan penduduk, melainkan sebuah strategi besar untuk pemerataan pembangunan dan integrasi nasional dari Sabang hingga Merauke.
Melalui program ini, pemerintah membuka daerah-daerah baru untuk pemukiman dan berbagai kegiatan ekonomi produktif, yang turut menggerakkan pembangunan di Tanah Papua.
Berdasarkan dua kontribusi besar inilah—baik di masa perjuangan pembebasan maupun dalam pembangunan—Robert J. Kardinal menilai Soeharto pantas diangkat sebagai Pahlawan Nasional.
Foto: Anggota DPR Fraksi Golkar Robert J. Kardinal di makam Presiden ke-2 RI Soeharto. (Dokumentasi Pribadi)
Artikel Terkait
Rahma El Yunusiyah: Biografi, Peran, dan Gelar Pahlawan Nasional 2025
Gus Dur & Syaikhona Kholil Resmi Jadi Pahlawan Nasional 2025, Ini Daftar Lengkapnya
Tuan Rondahaim Saragih Garingging: Pahlawan Nasional Pertama Simalungun 2025
Fakta WA Group Najeela Shihab di BAP Nadiem & Proyek Laptop Rp 9,3 T Bermasalah