Analisis lebih lanjut menyebutkan, selama ini Budi Arie dianggap aman dari proses hukum karena mendapatkan perlindungan dari mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Muslim Arbi juga menilai bahwa posisi Budi Arie dan organisasi Projo saat ini sudah tidak sekuat dulu.
"Selama pimpin Projo hanya gunakan relawan itu untuk jadi bumper untuk menopang jabatannya sebagai menteri. Projo dan Budi Arie itu sudah tidak punya apa-apa lagi, sudah tak berdaya. Jokowi saja ogah hadir di acaranya," terangnya.
Peringatan untuk Partai Gerindra
Muslim Arbi mengingatkan agar Partai Gerindra tidak merespons positif rencana bergabungnya Budi Arie. Ia menilai langkah Budi Arie hanya upaya mencari penyelamatan diri.
"Nggak usah direspon, dia hanya cari selamat. Nampung Budi Arie bisa berakibat Gerindra terinveksi virus judol lagi," pungkas Muslim Arbi.
Dengan demikian, keputusan Partai Gerindra untuk menerima atau menolak Budi Arie Setiadi dinilai akan memiliki konsekuensi signifikan terhadap citra dan stabilitas partai di masa mendatang.
Artikel Terkait
Ledakan Tabung Gas 3 kg di Pekalongan Tewaskan Ayah dan Bayi 4 Bulan, Ibu Kritis
Dampak Alfamart & Indomaret: Benarkah Membunuh UMKM? Ini Faktanya
BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem November 2025 - Februari 2026: Wilayah & Antisipasi
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid: 10 Orang Diamankan, Uang Diamankan