- Perdagangan Digital
- Ekonomi Hijau dan Keberlanjutan
- Dukungan bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Dengan inklusi UKM, perjanjian ini dirancang untuk membuat manfaat perdagangan lebih mudah diakses oleh pelaku usaha kecil, menyederhanakan prosedur non-tarif, dan menurunkan hambatan regulasi.
Lonjakan Perdagangan ASEAN-China
Keberhasilan FTA sebelumnya tercermin dari data perdagangan yang melesat. Perdagangan dua arah antara ASEAN dan China melonjak dari USD 235,5 miliar pada tahun 2010 menjadi hampir USD 1 triliun pada tahun lalu. FTA 3.0 diharapkan dapat terus memacu angka perdagangan ini ke level yang lebih tinggi.
Pernyataan dan Tanggapan Strategis
Dalam sambutannya, Perdana Menteri Li Qiang menyoroti tantangan global seperti unilateralisme dan proteksionisme yang mengancam tatanan ekonomi dunia. Ia menekankan pentingnya kerja sama dan koordinasi untuk melindungi kepentingan bersama.
Analis politik Asia Tenggara, Bridget Welsh, menyambut baik peningkatan kesepakatan dagang ini. Menurutnya, FTA 3.0 akan menguntungkan kedua belah pihak, khususnya dalam penguatan rantai pasokan dan isu keberlanjutan. Ia juga menilai langkah ini mencerminkan realitas geopolitik di mana negara-negara di luar Amerika Serikat memperkuat ikatan perdagangan mereka.
Dengan ditandatanganinya FTA 3.0, hubungan ekonomi ASEAN-China memasuki era yang lebih modern, inklusif, dan berkelanjutan, membawa peluang baru bagi seluruh pelaku usaha di kawasan.
Artikel Terkait
Polisi di Ende Mabuk Aniaya Pria Difabel Tuna Rungu Hingga Tewas: Kronologi & Hukuman Pelaku
KPK Diminta Periksa Jokowi dan Luhut Terkait Dugaan Markup Proyek Kereta Cepat Whoosh
Jadwal & Link Siaran Langsung Timnas Indonesia U-17 vs Zambia di Piala Dunia U-17 2025
8 Kepala Dinas Bandung Diperiksa Kejari Terkait Dugaan Korupsi