Langkah strategis ini bertujuan untuk merebut kembali pangsa pasar minyak global dari produsen di luar OPEC , terutama dari Amerika Serikat. Sebelumnya, kartel ini justru memangkas produksi untuk menjaga stabilitas harga komoditas energi.
Analisis Pasar dan Dampaknya
Menurut Ole Hvalbye, Analis Komoditas di SEB Bank, perubahan strategi OPEC ini telah membuahkan hasil. "Perubahan strategi kelompok tersebut berhasil sampai batas tertentu," ujarnya.
Hvalbye menambahkan bahwa pasokan dari produsen minyak serpih (shale oil) di AS tidak lagi menunjukkan pertumbuhan signifikan dan cenderung stagnan. "Investasi dalam hal produksi baru AS juga berkurang," jelasnya, yang membuka peluang bagi OPEC untuk memperkuat posisinya.
Keputusan untuk terus menaikkan produksi ini akan menjadi poin penting untuk diamati, karena akan mempengaruhi harga minyak dunia dan dinamika persaingan di pasar energi global dalam beberapa bulan mendatang.
Artikel Terkait
Klarifikasi Lengkap Video Viral Golf Dadan Hindayana: Charity untuk Bencana Sumatera
2.603 Rumah Bantuan Dibangun Tanpa APBN, Tzu Chi & Menteri Ara Berkontribusi
Bantuan Rp 10.000 Per Hari dari Mensos: Jadup 3 Bulan untuk Korban Bencana Sumatera
Lisa Mariana Minta Maaf ke Atalia via DM: Unggah Bukti & Reaksi Warganet