"Namun, saya percaya bahwa Asia Pasifik tidak boleh menerima perpecahan sebagai takdirnya. Kita harus bangkit dari kecurigaan dan ketakutan, dan kita harus membangun kembali kepercayaan di antara kita sendiri dan di antara ekonomi global," tegasnya.
Komitmen Indonesia pada Sistem Perdagangan Multilateral
Prabowo juga mengingatkan bahwa sejak awal berdiri, forum APEC dibangun atas dasar semangat kerja sama multilateral dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Oleh karena itu, menjadi penting untuk memperbarui komitmen terhadap sistem perdagangan terbuka dan adil yang berlandaskan aturan internasional.
"Sudah saatnya kita memperbarui komitmen kita terhadap kerja sama ekonomi multilateral yang terbuka, adil, dan inklusif. Indonesia berkomitmen pada sistem perdagangan multilateral berbasis aturan dengan WTO sebagai inti dan untuk memastikan bahwa setiap orang berkompetisi pada tingkat yang sama," jelas Prabowo.
Pertumbuhan Inklusif Kunci Stabilitas dan Perdamaian
Di akhir pidatonya di KTT APEC, Presiden Prabowo memberikan penekanan khusus pada pentingnya pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Menurutnya, pertumbuhan yang eksklusif justru akan memperdalam perpecahan dan mengancam perdamaian global.
"Pertumbuhan yang eksklusif adalah pertumbuhan yang memecah belah. Perpecahan menyebabkan ketidakstabilan, dan ketidakstabilan tidak akan kondusif bagi perdamaian dan kesejahteraan. Oleh karena itu, inklusivitas seharusnya menjadi panduan kita," pungkas Presiden Prabowo Subianto.
Artikel Terkait
Purbaya Yudhi Sadewa: Target Ekonomi Indonesia Tumbuh 8% di Era Prabowo
Inpres Jalan Daerah 2025: Strategi PUPR Percepat Konektivitas & Ketahanan Pangan
Harga Pertamina Dex & Dexlite Naik 1 November 2025: Daftar Lengkap Terbaru
Optimisme Pelaku Industri Tembus 70,5% di Oktober 2025, IKI Ekspansif