GELORA.ME - Unilever Indonesia, salah satu produsen barang kebutuhan sehari-hari terbesar di Indonesia, menghadapi tantangan besar akibat aksi boikot produk pro Israel yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Indonesia.
Aksi boikot ini dipicu oleh konflik antara Israel dan Palestina yang memakan banyak korban jiwa, terutama di pihak Palestina.
Unilever diduga sebagai salah satu perusahaan yang mendukung Israel, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini didasarkan pada beberapa alasan, antara lain:
- Unilever memiliki pabrik di Israel yang mempekerjakan sekitar 2.000 orang, termasuk warga Arab Israel
- Unilever pernah menjual merek es krim Ben & Jerry's kepada perusahaan Israel yang bernama Bravo, yang kemudian memasok es krim tersebut ke permukiman Yahudi di wilayah Palestina yang diduduki Israel.
- Unilever memiliki hubungan bisnis dengan perusahaan Israel yang terlibat dalam industri militer dan keamanan, seperti Elbit Systems dan G4S.
- Unilever pernah mendapat penghargaan dari Kamar Dagang Israel-Britania sebagai perusahaan multinasional yang berkontribusi terhadap hubungan ekonomi antara kedua negara.
Akibat aksi boikot ini, Unilever mengalami penurunan penjualan dan saham di pasar Indonesia. Menurut data dari Bursa Efek Indonesia, saham Unilever Indonesia (UNVR) anjlok sebesar 8,5 persen sejak awal November 2023 hingga 13 Januari 2024.
Selain itu, beberapa produk Unilever juga mengalami penurunan permintaan di pasaran, seperti kecap Bango, sabun Lifebuoy, sampo Sunsilk, dan pasta gigi Pepsodent.
Untuk mengatasi dampak negatif dari aksi boikot ini, Unilever melakukan beberapa langkah strategis, antara lain:
1. Menurunkan harga produk-produknya secara signifikan, terutama yang memiliki persaingan ketat dengan produk lokal atau impor. Misalnya, harga kecap Bango turun dari Rp26.000 menjadi Rp 13.000 per botol, harga sabun Lifebuoy turun dari Rp5.000 menjadi Rp2.500 per batang, dan harga sampo Sunsilk turun dari Rp 20.000 menjadi Rp10.000 per botol.
Baca Juga: Tumbler Corkcicle Ternyata Tidak Cocok Dengan Warga Madura, Mengapa? Ini Alasannya
2. Menggelar promo menarik untuk menarik minat konsumen, seperti diskon hingga 50 persen, beli satu gratis satu, kupon undian berhadiah, dan lain-lain. Promo ini berlaku di berbagai platform online maupun offline, seperti Blibli, Lazada, Shopee, Alfamart, Indomaret, dan supermarket.
3. Melakukan kampanye sosial dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk menunjukkan komitmen Unilever dalam mendukung kesejahteraan masyarakat Indonesia, terutama yang terdampak pandemi Covid-19. Misalnya, Unilever menyumbangkan sekitar Rp100 miliar untuk membantu penanganan Covid-19 di Indonesia, termasuk menyediakan alat kesehatan, bantuan pangan, dan sanitasi.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: pitutur.id
Artikel Terkait
Terungkap Praktik Prostitusi di Rumah Kos: 2 Siswi SMA Digerebek, Ada Kondom Bekas Pakai
Ayah dan Anak di Ciamis hanya Minum Air karena Tak Punya Beras, Tinggal di Gubuk Reyot, Tak Terdata Penerima Bansos
Kenalan dengan Pria Ngaku Polisi hingga Kerap VCS, Wanita di Bekasi Berakhir Diperas
Diduga tak Tahan Nafsu, Andriansyah Nekat Perkosa Nenek-nenek Lansia Saat Mencuci di Pemandian Umum