Dino Patti Djalal: Isu Gibran 2 Periode Picu Konflik Antar Parpol dan Bisa Rugikan Gibran
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal, memberikan pernyataan tegas mengenai wacana Gibran 2 periode. Menurut analisanya, gerakan ini dinilai prematur dan justru berpotensi memicu gejolak konflik, baik antar partai politik maupun secara individual.
Bukan dari Hambalang, Tapi dari Solo
Dino Patti Djalal menyoroti bahwa upaya melenggangkan Gibran Rakabuming Raka untuk dua periode bukan berasal dari pihak Hambalang, melainkan dari pihak Solo. Dalam analisis yang diposting di akun Instagramnya, Dino menegaskan bahwa gerakan ini justru dapat merugikan Gibran sendiri di masa depan.
Prabowo dan Kontrak Politik Hingga 2029
Dino juga memberikan pandangan mengenai posisi Presiden Prabowo Subianto. Ia berpandangan bahwa Prabowo tidak ingin diseret dalam kisruh wacana kepemimpinan dua periode. Sebagai pemimpin negara yang baru menjabat satu tahun, Prabowo memiliki kewenangan penuh untuk memilih pendampingnya. Dino menilai gerakan ini lebih diinisiasi untuk kepentingan politik Gibran.
Sentimen antar partai politik, menurutnya, tidak terhindarkan. Kontrak politik yang telah disepakati hingga 2029 adalah untuk mendukung kinerja Prabowo dan Gibran dalam periode ini. Dino menjelaskan, "2029-2034 itu urusan lain lagi dan harus nego ulang." Dukungan untuk Prabowo dua periode dan dukungan untuk pasangan Prabowo-Gibran dua periode adalah dua hal yang berbeda dan bisa memicu ketegangan di koalisi.
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Tiba di Halim Usai KTT APEC 2025: Agenda dan Rombongan
Projo Hapus Logo Siluet Jokowi, Budi Arie Beberkan Alasan Transformasi
Dasco Ahmad Buka Suara Soal Isu Budi Arie Gabung Gerindra: Saya Belum Dengar Langsung
Modus Titip Aset di Proyek Bendungan Marga Tiga: 3 Tersangka Ditangkap, Negara Rugi Rp533 Juta