Ubedillah juga menyoroti perbedaan signifikan dalam hal bunga pinjaman. Jepang, yang sebelumnya telah melakukan studi kelayakan, menawarkan bunga pinjaman sangat rendah, yaitu 0,1%. Sementara itu, pinjaman dari China justru meningkat dari awalnya 2% menjadi 3,4%.
Pergeseran Kerja Sama yang Menimbulkan Tanda Tanya
Perubahan peraturan presiden dan pergeseran kerja sama dari Jepang ke China menimbulkan pertanyaan penting mengenai transaksi apa yang sebenarnya terjadi. Ubedillah menilai hal ini memperkuat dugaan bahwa terdapat transaksi besar antara China Development Bank dan pemerintah Indonesia dalam proyek KCJB.
Ubedillah menyampaikan analisis ini dalam program Rakyat Bersuara di iNews TV, Selasa (21/10/2025).
Sumber: Okezone
Artikel Terkait
Kebakaran Terra Drone: Misteri Pemetaan Sawit Ilegal & Bencana Sumatera Terungkap?
Visa Kartu Emas AS: $1 Juta untuk Izin Tinggal, Benarkah Adil? Analisis Kontroversi
BGN Tanggung Biaya Perawatan 21 Korban Kecelakaan Mobil MBG di SDN Kalibaru
Kecelakaan SDN 1 Kalibaru: 20 Siswa dan Guru Terluka Ditabrak Mobil Pengangkut MBG