Ubedillah juga menyoroti perbedaan signifikan dalam hal bunga pinjaman. Jepang, yang sebelumnya telah melakukan studi kelayakan, menawarkan bunga pinjaman sangat rendah, yaitu 0,1%. Sementara itu, pinjaman dari China justru meningkat dari awalnya 2% menjadi 3,4%.
Pergeseran Kerja Sama yang Menimbulkan Tanda Tanya
Perubahan peraturan presiden dan pergeseran kerja sama dari Jepang ke China menimbulkan pertanyaan penting mengenai transaksi apa yang sebenarnya terjadi. Ubedillah menilai hal ini memperkuat dugaan bahwa terdapat transaksi besar antara China Development Bank dan pemerintah Indonesia dalam proyek KCJB.
Ubedillah menyampaikan analisis ini dalam program Rakyat Bersuara di iNews TV, Selasa (21/10/2025).
Sumber: Okezone
Artikel Terkait
Truk BBM Terbalik di Nigeria Diserbu Warga, Berujung Ledakan Maut: 29 Tewas
KPK Beri Sinyal Lanjutkan Laporan Whoosh Usai Disentil Mahfud MD, Ini Kata Mereka!
Gaji Suami Melda Safitri yang Viral Dicerai Sebelum Pelantikan PPPK, Ternyata Segini!
Ayah Farel Prayoga Bebas! Begini Kabar dan Kehidupannya Sekarang