Di balik klaim manfaat publik, proyek Whoosh menghadapi tantangan keuangan yang serius. Direktur Utama PT KAI, Bobby Rasyidin, dalam rapat dengan Komisi VI DPR pada Agustus 2025, menyebut Whoosh sebagai "bom waktu" bagi perusahaannya.
Laporan keuangan semester I-2025 mencatat bahwa KCIC mengalami kerugian sekitar Rp 1,6 triliun. Sepanjang tahun 2024, jumlah penumpang hanya mencapai sekitar 6 juta orang dengan rata-rata tarif tiket Rp 250 ribu, menghasilkan pendapatan kotor tidak lebih dari Rp 1,5 triliun.
Biaya pembangunan proyek Whoosh membengkak menjadi 7,26 miliar dolar AS (sekitar Rp 119,79 triliun), dari nilai investasi awal sebesar 6,05 miliar dolar AS. Sebagian besar dana proyek berasal dari pinjaman utang dari China Development Bank (CDB) dengan bunga 3,3% dan tenor hingga 45 tahun.
Skema pendanaan Whoosh adalah business to business (B2B) dengan komposisi 75% pinjaman dari CDB dan 25% modal dari ekuitas pemegang saham. PT KAI, melalui konsorsium PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), memegang 60% saham, sementara pihak China memegang 40%.
Beban bunga pinjaman diperkirakan mencapai 120-130 juta dolar AS per tahun (sekitar Rp 2 triliun), menambah beban keuangan yang sudah ditanggung oleh perusahaan.
Mencari Solusi Ke Depan
Pandu Sjahrir, Chief Investment Officer Danantara, mengungkapkan bahwa holding BUMN tersebut sedang mencari solusi untuk menyelesaikan utang Whoosh. Namun, dia menegaskan bahwa dividen dari BUMN-BUMN dalam Danantara tidak akan digunakan untuk membayar utang, melainkan dialokasikan untuk investasi.
Di sisi lain, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan penolakannya terhadap penggunaan APBN untuk membayar utang proyek Whoosh. Menurutnya, selama struktur pembayaran utang tertata dengan baik dan transparan, China Development Bank tidak akan mempersoalkannya.
Sumber: https://www.gelora.me/2025/10/china-bela-proyek-whoosh-jangan-cuma-lihat.html
Artikel Terkait
Ketua Ansor DKI Murka, PBNU: Wajar, Namanya Juga Darah Muda!
Prabowo Janji Mobil Nasional Rampung 3 Tahun Lagi, Ini Rencananya
Rumah Pensiun Jokowi 90% Rampung: Fokus pada Pendopo Panjang dan Taman Hijau yang Asri
Pembuat Meme Bahlil Lahadalia Dilaporkan ke Polisi dengan Tuduhan Merendahkan Martabat