Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan. Mahfud mengacu pada contoh nyata di Sri Lanka, dimana China mengambil alih pelabuhan Hambantota setelah negara tersebut gagal melunasi utang. Natuna Utara dinilai sangat rentan karena letaknya yang berdekatan dengan wilayah konflik laut China Selatan.
Proyek Kereta Cepat Whoosh sendiri telah menelan biaya investasi hingga US$7,2 miliar, melebihi anggaran awal US$6 miliar. Pembengkakan biaya ini ditanggung bersama oleh konsorsium Indonesia (60%) dan China (40%).
Artikel Terkait
Mahfud MD Kritik Perpol 10/2025: Aturan Polisi Aktif di Jabatan Sipil Langgar Putusan MK
Jokowi Janji Tunjukkan Ijazah Asli di Pengadilan, Dokter Tifa Sindir: Bikinan Mana Lagi?
Dito Ariotedjo Unfollow Istri: Fakta Rumor Perselingkuhan dengan Davina Karamoy
HalalPoint: Aplikasi Trading Saham Syariah Terbaru dari PT UMI untuk Investor Muslim Indonesia