Mahfud MD, mantan Menkopolhukam, memberikan peringatan keras mengenai risiko gagal bayar utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) kepada China. Menurutnya, Indonesia berpotensi kehilangan kedaulatan wilayah, khususnya Natuna Utara, sebagai bentuk kompensasi.
Mahfud mendukung penuh sikap Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menolak pembayaran utang proyek Whoosh menggunakan APBN. Meski demikian, ia mengingatkan konsekuensi serius jika Indonesia benar-benar gagal memenuhi kewajiban.
"Jika kita gagal bayar, China bisa mengambil aset Whoosh. Namun, karena kereta berada di tengah kota, kemungkinan besar mereka akan meminta kompensasi lain, seperti Natuna Utara," ujar Mahfud dalam channel YouTube resminya.
Artikel Terkait
Jusuf Hamka Menggugat Hary Tanoe di Pengadilan: Pengakuan Pahit Korban Kezaliman Bisnis
Yusuf Muhammad Kritik Respons Gibran Soal CPNS: Dinilai Kosong dan Minim Optimalisasi
Dharma Pongrekun: Ingin Jadi Polisi yang Baik, Tapi Sistemnya Menghadang?
Dina Meninggal, Fitnah Heryanto Menghantui: Fakta atau Rekayasa?