Abu Bakar Baasyir Datangi Rumah Jokowi di Solo untuk Berikan Nasihat, Ini Isinya

- Senin, 29 September 2025 | 15:00 WIB
Abu Bakar Baasyir Datangi Rumah Jokowi di Solo untuk Berikan Nasihat, Ini Isinya


GELORA.ME -
  Pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo mendatangi rumah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).

Abu Bakar Baasyir yang mengenakan gamis putih itu datang menggunakan mobil Toyota Camry warna hitam pada Senin (29/9/2025) siang.

Jokowi pun menyambutnya dengan mengenakan kemeja batik lengan panjang dan celana hitam panjang pada pukul 12.35.

“Assalamualaikum,” ujar Abu Bakar Baasyir.

Jokowi yang sudah berdiri di depan rumah lalu menjawab salam dari Abu Bakar Baasyir.

“Waalaikumsalam."

"Ngaturaken sugeng rawuh, monggo-monggo,” ujar Jokowi sambil mencium tangan Abu Bakar Baasyir.

Tampak keduanya berjabat tangan lalu masuk ke dalam rumah Jokowi.

Sebelumnya, Abu Bakar sudah tiba di kediaman Jokowi pukul 11.00.

Namun, Jokowi tidak berada di rumah.

Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Baasyir selama 20 menit.

Abu Bakar Baasyir keluar dari rumah Jokowi sekira pukul 12.55.

Saat ditanya agendanya, Abu Bakar Baasyir menyampaikan agar pemimpin negara tegak dengan hukum Islam.

“Orang Islam itu wajib menasehati rakyat, pemimpin, dan orang kafir, harus dinasehati,” ujarnya.

Abu Bakar Baasyir berharap Jokowi menjadi pembela Islam.

“Pak Jokowi ini orang yang kuat."

"Mudah-mudahan jadi pembela Islam yang kuat,” terangnya.

Dia memberi nasihat kepada Jokowi untuk mengamalkan hukum Islam.

“Nasihatnya supaya kembali mengamalkan hukum Islam dengan baik,” terangnya.

Abu Bakar Baasyir mengatakan, sedang berjuang agar negara bisa menerapkan hukum Islam.

“Saya ini sedang berjuang, minta supaya negara ini diatur dengan hukum Islam,” katanya.

Dia mengungkapkan, telah mengirim surat ke Presiden Prabowo Subianto dengan nasihat yang sama.

“Presiden pun sudah saya nasihati lewat surat, itu saja."

"Hanya nasihati itu kewajiban seorang ulama, menasihati."

"Menasihati rakyat, menasihati orang kafir, menasihati pemimpin,” ujarnya.

Di sisi lain Abu Bakar Baasyir tidak memaksa, namun dia berdoa semoga Allah menggerakkan hati para pemimpin Indonesia.

“Mau tidak mau itu Allah yang menentukan, bukan saya."

"Itu saja, tidak ada tujuan lain,” katanya. (*)

Sumber: tribunnews

Komentar