GELORA.ME - Nama Gusti Aju Dewi, seorang pakar grafologi, tengah jadi perbincangan hangat. Ia terseret dalam perselisihan dengan Ferry Irwandi, tokoh yang dikenal aktif menyuarakan kritik sosial.
Konflik ini semakin mencuat setelah ikut disentil YouTuber dan pendidik muda, Jerome Polin.
Awalnya, Ferry menyebut ada grup percakapan yang diduga dipakai untuk menyebarkan fitnah terhadap dirinya dan sejumlah pejabat.
Ia bahkan mengklaim memiliki bukti berupa foto senjata api yang beredar di grup tersebut. Pernyataan ini langsung menyeret nama Gusti Aju Dewi.
Menanggapi tuduhan itu, Gusti Aju Dewi balik menantang Ferry. Ia meminta bukti konkret ditunjukkan, bukan hanya tuduhan sepihak.
Suasana kian panas ketika Jerome Polin menyinggung bahwa dirinya dan Salsa Erwina Hutagalung pernah mengalami pengalaman serupa dengan sosok yang sama.
Konflik Terbaru dengan Ferry Irwandi
Popularitas Gusti Aju semakin melejit setelah perseteruannya dengan Ferry Irwandi.
Persoalan bermula ketika Gusti Aju menuding Ferry memanipulasi video kerusuhan di Palembang pada akhir Agustus 2025.
Menurutnya, narasi tambahan yang dipasang Ferry bisa memicu provokasi.
Ferry membalas dengan menyebut ada grup penyebar fitnah dan mengklaim punya bukti berupa foto senjata api.
Namun, Gusti Aju menantangnya untuk benar-benar menunjukkan bukti.
Situasi makin panas karena Jerome Polin menambahkan pengalaman pribadinya yang senada.
Siapa Gusti Aju Dewi?
Di balik hebohnya konflik, publik bertanya-tanya: siapa sebenarnya Gusti Aju Dewi?
Ia bukan sekadar sosok yang muncul karena kontroversi, melainkan figur penting dalam dunia grafologi Indonesia.
Grafologi adalah ilmu yang menganalisis kepribadian berdasarkan tulisan tangan.
Dari bentuk huruf, spasi, hingga tekanan pena, seorang grafolog bisa membaca karakter, kecenderungan emosi, bahkan pola perilaku seseorang.
Gusti Aju Dewi termasuk pionir bidang ini di Tanah Air. Ia memegang sertifikasi internasional yang dilegalisasi Apostille Konvensi Den Haag, sehingga kredibilitasnya diakui di 92 negara.
Tidak berhenti di situ, ia juga mendirikan Indonesian School of Graphologist (ISOG), lembaga pendidikan grafologi yang mendapat dukungan komunitas internasional.
Kiprah Akademik dan Prestasi Internasional
Jejak akademik Gusti Aju Dewi cukup unik. Ia menempuh Magister Informatika dengan fokus Kecerdasan Buatan (AI) di Universitas Nusa Putra.
Pada September 2024, ia hadir sebagai pembicara dalam Konferensi Forensik dan Grafologi di Meksiko, membahas relevansi grafologi di era digital.
Kemudian, pada November 2024, ia memberi kuliah umum di Sekolah Polwan Polri Jakarta, memperkenalkan grafologi kepada 800 polwan sebagai keterampilan tambahan dalam mendukung tugas mereka.
Jejak Karya dan Kolaborasi
Dalam perjalanannya, Gusti Aju Dewi telah menganalisis ribuan tulisan tangan dari berbagai kalangan.
Beberapa tokoh yang pernah ia analisis antara lain Presiden ke-7 Joko Widodo, Dirjen IKP Kominfo Prabu Revolusi, serta komedian Kiky Saputri.
Ia juga pernah bekerja sama dengan Dedi Mulyadi dalam program Pendidikan Kebangsaan di barak militer, menganalisis tulisan anak-anak untuk membaca karakter dan potensi emosional mereka.
Meski kiprahnya di bidang grafologi terbuka lebar, kehidupan pribadi Gusti Aju Dewi justru tertutup rapat.
Hingga kini, tidak ada informasi publik soal pasangan hidup atau suami.
Ia lebih banyak dikenal melalui akun Instagram pribadinya @gustiajudewi, yang berisi aktivitas edukasi, seminar, dan konten grafologi.***
Sumber: serayunews
Artikel Terkait
Kecam Serangan Israel, Pemimpin Arab-Muslim Gelar KTT Darurat di Qatar
Prabowo Mulai Reshuffle, Gibran Mulai Blusukan
Jebakan Politik: Jokowi Plonga-Plongo Jangan Sampai Terulang Pada Gibran!
Kontroversial! Ini Isi Pidato Remaja Nepal Yang Sulut Amarah Gen Z Hingga Turun ke Jalan