8 Fakta Andini Permata yang Viral di Media Sosial, Link Videonya Dicari-cari!

- Selasa, 08 Juli 2025 | 23:10 WIB
8 Fakta Andini Permata yang Viral di Media Sosial, Link Videonya Dicari-cari!


Nama Andini Permata mendadak jadi perbincangan panas di media sosial usai kemunculan video berdurasi 2 menit 31 detik yang dianggap kontroversial.

Video tersebut pertama kali menyebar lewat TikTok dan X (dulu Twitter), sebelum akhirnya ramai dibagikan ke berbagai grup Telegram.

Hingga kini belum ada konfirmasi resmi soal identitas asli perempuan yang disebut sebagai Andini Permata.

Namun video yang menampilkan sosok perempuan berjoget bersama seorang anak laki-laki itu sudah terlanjur viral dan menimbulkan beragam spekulasi di jagat maya.

Berikut fakta-fakta tentang Andini Permata yang dirangkum tim Suara.com dari berbagai sumber.

1. Video Berisi Perempuan Joget Bersama Anak Kecil

Potongan video yang diklaim berdurasi 2 menit 31 detik tersebut memperlihatkan perempuan yang diduga bernama Andini Permata sedang berjoget dengan gaya ekspresif.

Ia mengenakan berbagai kostum mulai dari daster rumahan, pakaian garis-garis hitam putih, hingga pakaian mirip kostum pelayan.

Yang memicu perhatian publik adalah kehadiran seorang anak laki-laki dalam video tersebut.

Anak itu tampak berada di lokasi yang sama, namun dengan ekspresi yang membuat warganet bertanya-tanya soal konteks sebenarnya.

2. Viral di TikTok, X, dan Grup Telegram

Video ini pertama kali mencuat di TikTok dan X, lalu menyebar ke berbagai grup Telegram, termasuk forum diskusi dan komunitas underground.

Seiring meningkatnya perhatian publik, muncul istilah "perburuan link Andini Permata" yang menandai banyaknya netizen mencari versi lengkap video tersebut.

Namun begitu, penyebaran ini justru mengundang risiko baru, terutama yang berkaitan dengan keamanan siber dan jeratan hukum.

3. Identitas Andini Permata Masih Misterius

Sampai berita ini ditulis, belum ada data resmi soal siapa sosok sebenarnya di balik nama Andini Permata.

Tidak ditemukan akun media sosial terverifikasi, rekam jejak digital, maupun keterkaitan dengan profesi publik seperti selebgram, influencer, atau artis.

Beberapa pengguna media sosial menduga nama tersebut hanya digunakan sebagai clickbait atau bahkan alias yang sengaja dibuat untuk menutupi identitas asli dalam video.

“Bisa jadi Andini Permata itu nama fiktif. Banyak akun abal-abal pakai nama itu buat nyebar link video,” tulis seorang pengguna X.

4. Spekulasi Pelanggaran Hukum

Tanpa penjelasan konteks yang jelas, banyak warganet berspekulasi bahwa video itu mengandung unsur pelanggaran etika dan hukum. Khususnya karena melibatkan seorang anak dalam visual yang dianggap tidak pantas.

Komentar seperti “Kenapa ada anak kecil di video seperti itu?” ramai menghiasi kolom komentar TikTok. Isu ini memunculkan kekhawatiran serius soal potensi eksploitasi anak dalam konten digital.

5. Penyebaran Link Penuh Rentan Malware dan Penipuan

Pakar keamanan siber memperingatkan agar masyarakat tidak tergoda mengeklik tautan video Andini Permata full yang banyak beredar. Sebagian besar tautan tersebut hanyalah jebakan berisi malware, spyware, atau bagian dari skema penipuan digital.

Berikut beberapa risiko siber yang mengintai:

- Pencurian data pribadi: Link palsu bisa menginfeksi perangkat dengan trojan atau keylogger.
- Pemerasan digital: Penjahat siber bisa mengancam menyebarkan data pengguna.
- Jeratan hukum: Menyimpan atau menyebarkan konten asusila, apalagi yang melibatkan anak di bawah umur, melanggar UU ITE dan UU Perlindungan Anak.
- Kerusakan reputasi: Cukup membuka konten bisa membuat pengguna terekam dalam sistem pelacak atau menjadi target phishing.

6. Lemahnya Literasi Digital

Kasus viral video Andini Permata mencerminkan lemahnya literasi digital di Indonesia. Banyak masyarakat langsung mempercayai dan menyebarkan informasi tanpa verifikasi. Padahal, tidak semua yang viral bisa dibenarkan atau legal.

Menurut pakar media sosial, algoritma TikTok dan X justru mempercepat penyebaran konten yang tinggi interaksi, terlepas dari kebenarannya. Ini memperparah kondisi, membuat konten sensasional semakin mudah viral.

7. Potensi Doxing dan Bahaya Sosial

Jika ternyata Andini Permata hanyalah nama fiktif, maka penyebaran data atau video yang mengaitkannya ke satu sosok tertentu bisa dikategorikan sebagai doxing. Ini bisa berdampak serius, termasuk trauma psikologis hingga ancaman keamanan pribadi bagi orang yang tidak bersalah.

8. Masyarakat Diminta Waspada dan Tidak Menyebarkan

Sampai saat ini, belum ada klarifikasi resmi mengenai siapa sosok perempuan dalam video tersebut. Namun yang pasti, menyebarkan, menyimpan, atau mencari-cari link video Andini Permata bisa berakibat hukum dan risiko digital lainnya.

Masyarakat diimbau untuk:

- Tidak klik tautan mencurigakan dari akun tidak dikenal
- Tidak menyebarkan konten tanpa verifikasi
- Melaporkan konten eksploitasi ke pihak berwenang
- Melindungi data pribadi dari potensi ancaman siber
- Menggunakan empati digital saat melihat konten sensitif

Kasus viral Andini Permata bukan sekadar soal video yang beredar, tapi menyangkut isu penting seperti keamanan digital, perlindungan anak, dan etika bermedia sosial.

Sampai ada klarifikasi dari pihak berwenang, masyarakat sebaiknya tidak ikut menyebarkan, mencari, atau terlibat dalam diskusi yang mengarah ke pelanggaran hukum.

Sumber: suara
Foto: Perempuan yang disebut Andini Permata. [Dok. Istimewa]

Komentar