Dari sisi penerimaan, Sri Mulyani membeberkan potensi kehilangan pendapatan hingga Rp 150 triliun akibat batalnya kenaikan PPN 12% secara umum dan dialihkannya dividen BUMN ke entitas baru, Danantara.
"Plus ditambah adanya restitusi dan sebagainya serta dari efek penurunan harga komoditas... Itu semua masuk postur penerimaan yang tadi lebih rendah dari target yang pernah kita sampaikan," tutur Sri Mulyani.
Di sisi lain, ada kebutuhan mendesak dari Presiden Prabowo Subianto untuk merealisasikan program-program prioritasnya.
Menurut Sri Mulyani, pembukaan blokir anggaran efisiensi adalah langkah realokasi untuk mendanai program presiden tersebut.
Tanpa langkah ini, defisit justru akan jauh lebih besar.
"Sebetulnya kalau kita enggak melakukan efisiensi sementara presiden ada program-program prioritas yang beliau lihat lebih strategis harusnya defisitnya naik lebih tinggi lagi pak," papar Sri Mulyani.
Ia pun menegaskan bahwa pembukaan blokir itu memiliki landasan hukum yang kuat, yakni melalui mekanisme fleksibilitas dalam UU APBN dan arahan langsung dari presiden dalam rapat terbatas (ratas), sehingga tidak perlu meminta persetujuan DPR untuk setiap perubahannya.
"Pasti ada notulennya, kami tidak mungkin buka blokir karena saya pun sebagai menteri keuangan tidak memiliki kewenangan, makanya harus ada notulis dari presiden itu biasanya melalui rapat terbatas (ratas)," tegasnya.
👇👇
Anggota Badan Anggaran DPR, Dolfie Othniel Frederic Palit dari Fraksi PDIP, melontarkan kritik tajam ke pemerintah dalam rapat kerja bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani. Ia mempertanyakan efektivitas Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 soal efisiensi anggaran, yang seharusnya bisa menghemat belanja negara hingga Rp 306,7 triliun. Namun nyatanya, penghematan itu tak cukup menahan laju defisit APBN. Sri Mulyani memproyeksikan defisit tahun ini justru melebar menjadi Rp 662 triliun atau 2,78% dari PDB, dari target awal Rp 616,2 triliun (2,53% dari PDB). Dolfie pun mengaku heran, kenapa efisiensi sebesar itu tidak berdampak signifikan pada pengendalian defisit. Kreatif: Jessica Meisya Kurnia Produser: Elizabeth Ayudya Ratna Rininta ~J #Efisiensi #DPR #DolfieOthniel #SriMulyani ##cut
Sumber: Suara
Artikel Terkait
TNI Gagalkan Aksi Begal & Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Disita
Kalah Telak! Mr J PSI Tumbang di Tangan Anak Buah Prabowo
Pemkot Surabaya Gandeng Densus 88, Ini Tujuan dan Langkah yang Akan Dilakukan
Prabowo Izinkan Jokowi Diadili? Ini Kata Pengamat Soal Sinyal Purbaya