Utusan Khamenei Desak Serang Balik AS dan Tutup Selat Hormuz

- Minggu, 22 Juni 2025 | 22:30 WIB
Utusan Khamenei Desak Serang Balik AS dan Tutup Selat Hormuz


Ketegangan di kawasan Teluk Persia meningkat tajam setelah seorang utusan penting Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyerukan serangan langsung terhadap pasukan Amerika Serikat dan penutupan Selat Hormuz. 

Pernyataan ini menyusul serangan udara besar-besaran yang dilancarkan oleh militer AS terhadap fasilitas nuklir utama Iran pada Minggu dini hari waktu setempat, 22 Juni 2025.

Hossein Shariatmadari, utusan Khamenei mengeluarkan pernyataan keras yang menggambarkan sikap balasan Iran terhadap eskalasi militer AS.

“Sekarang giliran kita untuk bertindak tanpa penundaan. Sebagai langkah pertama, kita harus melancarkan serangan rudal terhadap armada angkatan laut AS di Bahrain dan sekaligus menutup Selat Hormuz untuk kapal-kapal Amerika, Inggris, Jerman, dan Prancis,” tulis Shariatmadari, seperti dimuat Iran International.

Seruan ini menandakan kemungkinan perubahan besar dalam strategi militer Iran, yang selama ini menghindari konfrontasi langsung dengan kapal-kapal perang Barat di Teluk. 

Selat Hormuz yang merupakan jalur penting bagi sekitar 20 persen pasokan minyak dunia berpotensi menjadi titik konflik baru, ketegangan antara Iran dan AS bisa berdampak besar pada stabilitas regional dan pasar energi global.

Shariatmadari, meski bukan pejabat pemerintah resmi, dikenal memiliki kedekatan ideologis dan politik dengan Pemimpin Tertinggi. Pernyataannya sering dipandang sebagai cerminan dari arah kebijakan yang akan atau sedang dipertimbangkan oleh lingkaran dalam Republik Islam Iran.

Pernyataan Shariatmadari disampaikan tak lama setelah pesawat pengebom siluman B-2 milik AS menghantam instalasi nuklir di Fordo, Natanz, dan Isfahan dalam apa yang disebut Gedung Putih sebagai “Operasi Midnight Hammer.” 

Iran menilai serangan tersebut sebagai tindakan perang langsung dan ilegal.

"Amerika Serikat, anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, telah melakukan pelanggaran berat terhadap Piagam PBB, hukum internasional, dan NPT dengan menyerang instalasi nuklir damai Iran," ujar Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi.

Sumber: rmol
Foto: Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei/Net

Komentar