GELORA.ME - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memaparkan dampak pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,87 persen year on year (yoy) di kuartal I 2025 terhadap sektor ketenagakerjaan.
Wanita yang akrab disapa Ani itu menyebut pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan pertama ini 4,9 persen, jika dilakukan pembulatan satu angka.
"Tambahan lapangan kerja yang tercipta dengan pertumbuhan ekonomi 4,9 persen adalah 3,6 juta," bebernya dalam Konferensi Pers APBN Kita di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat (23/5).
"Jumlah pengangguran dalam hal ini mengalami kenaikan dari 7,2 juta ke 7,3 juta," imbuh Ani.
Tambahan pengangguran muncul karena angkatan kerja juga bertambah.
Menkeu Sri Mulyani membeberkan ada tambahan 3,7 juta angkatan kerja per kuartal I 2025.
Selisih antara tambahan angkatan kerja dan lapangan kerja yang tercipta adalah 100 ribu orang. Itulah yang membuat pengangguran di Indonesia akhirnya tambah banyak.
"Kalau dari sisi persentase keseluruhan angkatan kerja adalah 4,76 persen (tingkat pengangguran terbuka/TPT per 2025). Masih sedikit menurun dibandingkan 4,82 persen posisi tahun lalu," tutur sang Bendahara Negara.
Ia juga membandingkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang di bawah 5 persen itu dengan beberapa negara lain.
Menurutnya, apa yang dicapai Indonesia masih relatif terjaga.
Berdasarkan bahan paparannya, Indonesia berada di urutan keempat negara ASEAN-6 dan G20.
Berurutan dari nomor satu adalah Vietnam yang tumbuh 6,9 persen secara tahunan, China 5,4 persen, serta Filipina 5,4 persen.
"Malaysia di 4,4 persen. Kalau kita lihat beberapa negara, seperti Malaysia ini penurunannya cukup tajam dari tahun lalu, kuartal IV 2024 hingga sekarang kuartal I (2025)," beber Ani.
"Singapura tumbuh 3,8 persen (dan) Thailand 3,1 persen. Jerman masih mengalami negative growth berturut-turut, jadi sudah dalam posisi resesi sebetulnya. Korea pun mengalami pertumbuhan negatif 0,1 persen," tandasnya.
Sumber: CNN
Artikel Terkait
Kemenaker Hapus Syarat Batas Usia dan Good Looking di Lowongan Kerja, Status Pernikahan Dicoret!
Pelaku Prostitusi Ungkap Alasan Open BO di IKN: Tamu Banyak dan tak Pelit, Tarif Bervariasi
Prabowo: Jika Dicek Banyak DNA Kita Itu Tiongkok
KASUS Kasus Mangkrak Denny Indrayana: Ironi Jejak Sang ‘Ksatria’ Anti-Korupsi