Artinya, “Rajab memiliki tiga huruf, yaitu (1) ra’; (2) jim; dan (3) ba’. Ra’ berarti rahmat Allah azza wa jall, jim berarti kedermawanan Allah ta’ala, dan ba’ berarti kebaikan Allah azza wa jall.”
(Syekh Abdul Qadir, al-Ghunyah li Thalibi Thariqil Haq Azza wa Jall, [Beirut, Darul Kutub Ilmiah], juz I, halaman 319)
Maksud dari penjelasan tersebut adalah Allah akan memberikan anugerah kepada hamba-hamba-Nya dengan pemberian yang tidak terhitung jumlahnya sejak awal hingga akhir bulan Rajab.
Baca Juga: Profil Arsul Sani, Politisi PPP yang Dilantik Presiden Jokowi Sebagai Hakim Konstitusi
Berkaitan dengan hal ini, Syekh Abdul Qadir menjelaskan:
فَمِنْ أَوَّلِ هَذَا الشَّهْرِ اِلىَ أَخِرِهِ مِنَ اللهِ ثَلاَثُ عَطَايَا لِلْعِبَادِ، رَحْمَةٌ بِلاَ عَذَابٍ، وَجُوْدٌ بِلاَ بُخْلٍ، وَبِرٌّ بِلاَ جَفَاءٍ
Artinya, “Maka dari awal keberadaan bulan (Rajab) ini hingga akhirnya, terdapat tiga pemberian dari Allah Swt., yaitu kasih sayang tanpa siksa, kedermawanan tanpa kikir, dan kebaikan tanpa antipati.” (Syekh Abdul Qadir al-Jilani, 319)
Di Indonesia, bulan Rajab diwarnai dengan tradisi unik di berbagai daerah.
Salah satunya adalah tradisi sedekah yang pahalanya ditujukan untuk orang yang telah meninggal dunia, terutama mereka yang meninggal dalam kurun waktu setahun terakhir.
Baca Juga: Profil Arsul Sani, Politisi PPP yang Dilantik Presiden Jokowi Sebagai Hakim Konstitusi
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianhaluan.com
Artikel Terkait
106 WNI Ditangkap di Kamboja Terkait Scam Online, Ini Faktanya
Hary Tanoesoedibjo: Pemimpin Berintegritas Kunci Utama Masyarakat Naik Kelas
Wafatnya PB XIII Hangabehi, Raja Keraton Solo: Jenazah Tiba & Akan Dimakamkan di Imogiri
Tarian Nusantara Meriahkan Pembukaan Rakernas dan HUT ke-11 Partai Perindo