Meskipun Lai Ching-te memenangkan pemilihan Presdien, China menyatakan bahwa hasil tersebut tidak akan menghentikan 'tren reunifikasi Tiongkok yang tidak dapat dihindari'.
Dalam pidato kemenangannya, Lai Ching-te berjanji untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan serta mempertahankan negara itu dari agresi China.
"Kami bertekad untuk menjaga Taiwan dari ancaman dan intimidasi yang terus berlanjut dari Tiongkok," kata Lai Ching-te kepada para pendukungnya.
Pemilu Taiwan ini menjadi sorotan internasional karena diawasi oleh China dan Amerika Serikat, yang merupakan mitra militer utama Taiwan.
Lai berterima kasih kepada rakyat Taiwan yang menentang ancaman dari China, dan menegaskan bahwa Taiwan akan selalu berpihak pada demokrasi.
Sebelumnya, jutaan warga Taiwan telah memberikan hak suara mereka dalam pemilihan Presiden yang digelar pada Sabtu 13 Januari 2024.
Pemilu di Taiwan tetap berjalan meskipun China mengancam bahwa pemilihan pemimpin yang dianggap 'salah' itu dapat memicu perang di pulau yang memiliki pemerintahan sendiri.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianhaluan.com
Artikel Terkait
Nadiem Bikin Grup WA Mas Menteri Core Team Sebelum Dilantik, Ini Isi Percakapan yang Bongkar Alibi Baru
Pelaku Pencurian Kapal Nelayan Lampung Timur Diringkus Usai Kejar-Kejararan 2 Jam di Laut
Krisis Transparansi Hukum Kereta Cepat Whoosh: Dampak Fiskal & Solusi Reformasi
Tragis! Santriwati Tewas Tertimpa Longsor di Ponpes Bandung Barat, Ini Kronologinya