GELORA.ME - Dalam wawancara eksklusif dengan Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, beliau memberikan pandangan tajam dan mendalam mengenai dinamika politik dan ekonomi Indonesia saat ini.
Kalla, yang juga terkenal sebagai tokoh Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap praktik-praktik dalam pemilihan umum dan politik saat ini yang dapat mengganggu keseimbangan demokrasi di negara ini.
Dalam pembukaan wawancaranya, Kalla menekankan pentingnya pemilihan umum yang adil dan terbuka. Beliau menyatakan, "Dalam pemilu jangan dipaksakan, jangan tidak adil, jangan tidak terbuka itu tidak sesuai dengan alam demokrasi."
Kalla menyinggung praktik-praktik yang terjadi di partai Golkar dan dinamika koalisi politik yang terjadi, terutama berkaitan dengan keterlibatan Golkar dalam pencalonan presiden dan wakil presiden.
Lebih lanjut, Kalla membahas peran wakil presiden dan menjelaskan bahwa seorang wakil presiden tidak hanya sebagai "ban serep" tetapi harus memiliki peran yang substantif dalam pemerintahan.
Beliau menekankan pentingnya pengalaman dan kemampuan dalam memegang jabatan ini.
Mengenai kondisi ekonomi, Kalla mengkritik model hilirisasi yang menurutnya belum sepenuhnya memberi manfaat bagi rakyat Indonesia.
Artikel Terkait
Ahmad Sahroni Sembunyi di Plafon & Jatuh Saat Rumahnya Dijarah Massa
KPK Panggil Valentino Matthew, Anak Pengusaha Menas Erwin, Terkait Kasus Pencucian Uang di MA
Menkeu Purbaya: Tujuan APBN untuk Kaya Bersama, Bukan Segelintir Orang
PKS Ingatkan Pejabatnya untuk Bersih, Peduli, dan Dukung Program Prabowo