Cerita UAH soal Hamzah Paman Nabi yang Jasadnya Masih Utuh Kala Madinah Dilanda Banjir 2013

- Kamis, 14 Desember 2023 | 22:01 WIB
Cerita UAH soal Hamzah Paman Nabi yang Jasadnya Masih Utuh Kala Madinah Dilanda Banjir 2013

GELORA.ME -  Hamzah bin Abdul Muthalib merupakan paman Nabi Muhammad SAW.


Sosok Hamzah dikenal punya karakter yang tegas dan keras terhadap musuh, kaum musyrikin.


Kala terjadi Perang Uhud, Hamzah termasuk sahabat Rasulullah yang mati syahid.


Sahabat yang punya gelar "Singa Allah" tewas setelah terkena tombak milik seorang budak, Wahsyi ibn Harb.


Washsyi adalah budak dan teman dekat sahabat Bilal bin Rabah.


Ketika kaum musyrikin Mekkah kalah perang Badar, mereka berniat ingin balas dendam.


Adalah istri dari Abu Sufyan, Hindun binti Utbah yang memiliki rasa dendam kepada Hamzah.


Di Perang Badar sebelumnya Hamzah berhasil membunuh ayah Hindun, Utbah dan saudaranya.


Ia pun meminta Washyi untuk membunuh Hamzah dengan imbalan besar, yakni pembebasan sebagai budak.


Tawaran itu diambil Washyi dan terlibat dalam Perang Uhud di Madinah.


Saat itu pasukan kaum muslimin hanya berjumlah kurang lebih 700 prajurit melawann 3.000 pasukan kafir dari Mekkah.


Dalam pertempuran sengit itu Hamzah secara tak terduga terkena tombak yang dilepas Washyi.


Komanda perangnya terkena serangan membuat kaum muslimin semakin melancarkan serangan.


Dalam kitab Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyyurahman Al-Mubarakfuri, jumlah korban tewas dari pihak kaum muslim sebanyak 70 orang termasuk Hamzah.


Kematian Hamzah menjadi luka mendalam bagi Rasulullah karena kasih dan sayang terhadap sang paman.


Hamzah menjadi sosok terdepan membela Rasulullah ketika pertama kali diutus menjadi Nabi dan Rasul oleh Allah.


Kemudian Nabi Muhammad SAW pun memerintahkan para sahabatnya untuk mengubur 70 sahabat Rasulullah di hamparan padang Uhud.


Sampai saat ini, kuburan 70 sahabat Nabi di Uhud dikenal sebagai pemakaman Syuhada Uhud.


Dan atas kebesaran Allah SWT, Washyi pun menjemput hidayah Islam dan berbaiat kepada Rasulullah.


Namun mengingat kembali peristiwa perang Uhud itu Nabi Muhammad sempat meminta Washyi untuk tidak muncul di hadapannya.


Bukan karena dendam, tetapi Nabi Muhammad tidak ingin mengingat kembali kenangan manis bersama sang paman yang telah melindunginya.


Hal ini membuat Washyi gugup dan merasa bersalah kendati ia masuk Islam, dosa lalunya telah terhapus.


Ia pun bernazar kepada Allah akan membunuh nabi palsu, Musailamah, yang muncul di zaman kepemimpinan Khalifah Abu Bakar As-shiddiq pasca Rasulullah wafat.


Ketika Perang Yamamah yang dipimpin Panglima Khalid bin Walid, Washyi membawa tombak yang digunakan saat membunuh Hamzah.

Halaman:

Komentar