GELORA.ME - Ketua PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan transaksi mencurigakan selama masa kampanye Pemilu 2024 meningkat secara masif.
Ivan menyebut peningkatan transaksi mencurigakan itu terlait dengan peserta Pemilu 2024 yang namanya didapatkan melalui daftar calon tetap (DCT) milik KPU RI.
"Bukan indikasi kasus ya. Kita menemukan memang peningkatan yang masif dari transaksi mencurigakan. Misalnya terkait dengan pihak-pihak berkontestasi yang kita dapatkan namanya, DCT itu kita udah dapat," katanya.
PPATK melihat peningkatan transaksi tersebut cukup signifikam. Transaksi meningkat lebih dari 100 persen.
"Kita melihat memang transaksi terkait dengan Pemilu ini masif sekali laporannya kepada PPATK. Kenaikan lebih dari 100 persen di transaksi keuangan tunai, di transaksi keuangan mencurigakan, segala macam," jelasnya.
Kecurigaan PPATK didasari peningkatan transaksi di masa kampanye itu tidak sejalan dengan jumlah transaksi di rekening khusus dana kampanye atau RKDK.
Artikel Terkait
2.603 Rumah Bantuan Dibangun Tanpa APBN, Tzu Chi & Menteri Ara Berkontribusi
Bantuan Rp 10.000 Per Hari dari Mensos: Jadup 3 Bulan untuk Korban Bencana Sumatera
Lisa Mariana Minta Maaf ke Atalia via DM: Unggah Bukti & Reaksi Warganet
Pembangunan Huntara Agam Ditarget Selesai 1 Bulan, Prabowo Janjikan Hunian Tetap 70 m²