Laporan-laporan yang saling berhubungan ini mengambil konten dari sumber-sumber liberal dan konservatif, sebuah indikasi bahwa tujuannya bukan untuk mendukung satu pihak atau pihak lain, namun untuk membesar-besarkan perpecahan partisan dan semakin mengobarkan polarisasi.
Laporan AP mengungkapkan bahwa jaringan yang baru diidentifikasi ini menunjukkan bagaimana musuh asing AS mengeksploitasi platform teknologi yang berbasis di Amerika untuk menyebarkan perselisihan dan ketidakpercayaan.
Dikatakan bahwa ini sebagai isyarat adanya ancaman serius yang ditimbulkan oleh disinformasi online tahun depan, ketika pemilu nasional akan diadakan di Amerika, India, Meksiko, Ukraina, Pakistan, Taiwan, Indonesia, dan negara-negara lain.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
Korban Tewas Kontak Tembak di Intan Jaya Capai 14 Orang, Begini Faktanya
Ammar Zoni Dipindah ke Nusakambangan, Kuasa Hukum Mengaku Tak Diberi Kabar
Mobil dan Motor yang Dipakai Buang Jasad Dina Berhasil Diamankan Polisi
Patrick Kluivert Dipecat, Shin Tae-yong Kembali Latih Timnas Indonesia?