2024, Siapa pun Presidennya, Jokowi Belum Tentu Aman

- Kamis, 16 November 2023 | 11:31 WIB
2024, Siapa pun Presidennya, Jokowi Belum Tentu Aman



OLEH: TONY ROSYID

KEKUASAAN itu tidak abadi. Ada waktunya untuk berganti. Di Indonesia, jatah waktu berkuasa hanya sepuluh tahun. Dua periode. Tidak lebih.


Presiden Joko Widodo alias Jokowi, walaupun berupaya didorong untuk tiga periode atau 15 tahun atau tunda pemilu, tetapi gagal. Oktober 2024 nanti, Jokowi turun. Presiden baru menggantikannya.





Entah itu Anies Baswedan, Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo. Siapa pun yang jadi presiden nanti, tidak ada yang menjamin Jokowi turun dengan aman.


Kekuasaan punya logikanya sendiri. Lihat Jokowi ketika jadi cagub DKI, ia membungkuk dan cium tangan Prabowo. Saat ini, Jokowi presiden dan Prabowo menteri pertahanan. Situasinya berbalik. Prabowo yang hormat dan menunduk kepada Jokowi. Begitulah politik. Siapa yang berkuasa, dialah yang paling kuat dan punya wibawa. Di tangannya, ada otoritas untuk menundukkan orang lain.


Turun dari istana, Jokowi akan jadi rakyat biasa. Tak lebih dari anda. Ia pun nanti akan menunduk kepada presiden selanjutnya. Hukum politik akan berlaku. Momen Prabowo yang akan jadi presiden. Prabowo pegang kendali.


Saat itu, Jokowi bukan siapa-siapa lagi. Prabowo punya kewenangan legal, termasuk untuk memperlakukan Jokowi sesuai kewenangannya. Bagaimana dengan Gibran? Dia wakil. Seperti layaknya wakil presiden lainnya. Lihat Jusuf Kalla dan Kiai Ma'ruf Amin. Tidak banyak peran. Karena tanda tangan ada di presiden. Semua keputusan, presiden yang berwenang.


Halaman:

Komentar