Soal Hukum Boikot Produk Israel dan Sekutunya? Buya Yahya dengan Tegas Bilang Begini

- Senin, 06 November 2023 | 11:00 WIB
Soal Hukum Boikot Produk Israel dan Sekutunya? Buya Yahya dengan Tegas Bilang Begini


“Jangan ada keliru itu jadi ada syariatnya,” kata Buya Yahya.


Hal ini karena mencaci Nabi adalah soal urusan hati.


“Jangankan Nabi jauh amat kesana, ibu kita dihina kita marah,” jelas Buya Yahya.


Maka jika ada umat Islam yang tidak bela Nabi Muhammad maka ia tidak punya perasaaan.


“Hati-hati, jika Nabi Muhammad dicaci dan kita tidak terenyuh Jangan-jangan kita ini munafik,” kata Buya Yahya.


Bagaimana Cara Boikot?


Kata Buya Yahya terserah bagaimana cara boikotnya.


“Cukup seperti itu, hukum boikot hukumannya terserah bagaimana asalkan hukuman ikrar dirasa oleh orang tersebut,” saran Buya Yahya.


Buya Yahya juga berpesan bagi yang pernah melukai Nabi untuk segera bertaubat.


Jadi boikot pada dasarnya, boikot dapat dilakukan dengan tujuan mengguncang ekonomi negara tersebut.


Dengan harapan setelah terguncang akan terhenti kejahatan yang dilakukannya terhadap umat Muslim.


Umat Muslim di Seluruh Dunia Boikot beberapa Produk dari Negara Sekutu Israel



Muncul media sosial tagar #BDSMovement yang merupakan gerakan untuk memboikot, melakukan divestasi, dan memberikan sanksi kepada Israel yang melakukan genosida terhadap Palestina.


Yang pertama diboikot oleh umat Muslim adalah Perusahaan restoran cepat saji asal Amerika Serikat (AS) McDonald's (McD).


Bukan saja di Indonesia, tapi di setiap negara yang mayoritas penduduknya Muslim.


Hal ini bermula karena McD cabang Israel dikabarkan menyumbangkan sekitar 4.000 makanan kepada pasukan pertahanan Israel (IDF) selama perang di Gaza, Palestina.


Aksi protes pun bermunculan di setiap negara yang mayoritas penduduknya Muslim.


Di Lebanon misalnya, sempat dikabarkan sekelompok besar warga dilaporkan berkumpul di luar McD untuk memprotes tindakan tersebut. 


Hal yang sama juga terjadi di Mesir. 


Mengutip BNN News, tindakan McD itu dinilai sebagai bentuk dukungan terhadap IDF.


Bahkan akibatnya, McD dikabarkan menawarkan diskon hingga 50 persen.


Namun dikutip Timesnownews, McD Oman mengeluarkan pernyataan khusus mendukung Jalur Gaza.


Perusahaan itu bahkan menyumbangkan US$ 100.000 ke warga Gaza.


"McD Oman (Al Daud Restoran LCC), menyampaikan simpati mendalam kepada saudara dan saudari di Gaza. Kami berdiri dengan Gaza di masa tersulitnya. Kami berharap Tuhan melindungi negara kita, semua Arab, semua Muslim, dari setan dan kebencian," dikutip dari Timesnownews.


Tak hanya McD, beberapa produk lainnya juga terancam diboikot.


Produk terkemuka yang diboikot selain McD adalah Starbucks, Converse, Dove hingga Coca-Cola.


Hal ini muncul usai istri founder Anthony Tan yang bernama Chloe Tong diduga mendukung Israel.


Dugaan itu muncul setelah Istri founder Grab mengunggah momen berlibur ke Israel. 


Akibatnya, warganet kompak protes dan mengancam untuk melakukan boikot bisnis aplikasi online tersebut.


Namun Grab Indonesia memberikan klarifikasi bahwa perusahaannya tidak akan pernah mendukung tindakan apapun yang tidak mengindahkan perikemanusiaan dan perikeadilan



Sumber: tvOne

Halaman:

Komentar