Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini menambahkan, Partai Golkar merupakan partai terbesar kedua Pemilu 2019 sehingga memiliki jumlah kursi yang banyak di parlemen.
“Artinya kalau Gibran ke Golkar, keluarga Jokowi akan mendapatkan backup politik yang kuat,” tuturnya.
Selain itu, ada simbiosis mutualisme antara Golkar dan Gibran jika keluarga Jokowi bergabung.
"Golkar juga memperoleh keuntungan dari Jokowi yang saat ini sebagai Presiden,” demikian Ujang.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Janji Manis Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia yang Akhirnya Gagal Ditepati
ABG Cilincing Tewas Dicekik Kabel Charger Usai Memerkosa Siswi SD: Ini Kronologi Lengkapnya
Santet di Rumah Yudo Sadewa: Teror Misterius Usai Kritik Pembayaran Utang Whoosh Rp 116 T Pakai APBN
Luhut Bantah Purbaya Soal Family Office & Utang Kereta Cepat: Tegaskan Tak Ada Permintaan Dana APBN!