Dalam sebuah pernyataan pada Minggu malam, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak otoritas Rusia untuk melindungi keselamatan semua warga negara Israel dan orang-orang Yahudi di mana pun mereka berada.
Kementerian Dalam Negeri Distrik Federal Kaukasia Utara Rusia, tempat Dagestan berada, mengatakan bahwa rekaman CCTV akan digunakan untuk mengetahui identitas mereka yang menyerbu bandara dan mereka yang terlibat akan dibawa ke pengadilan.
Saat menyuarakan dukungan bagi warga Palestina di Gaza, pemerintah regional Dagestan mengimbau warganya untuk tetap tenang dan tidak mengambil bagian dalam protes semacam itu.
“Kami mendesak warga untuk memahami situasi dunia saat ini. Otoritas federal dan organisasi internasional melakukan segala upaya untuk mewujudkan gencatan senjata terhadap warga sipil Gaza. Kami mendesak warga untuk tidak menyerah pada provokasi kelompok destruktif dan tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat,” tulis pemerintah Dagestan di Telegram.
Mufti Agung Dagestan, Syekh Akhmad Afandi, mengimbau warga menghentikan kerusuhan di bandara.
"Anda salah. Masalah ini tidak dapat diselesaikan dengan cara ini,” ujarnya dalam video yang diunggah ke Telegram.
Badan penerbangan sipil Rusia, Rosaviatsia, kemudian melaporkan bahwa lapangan terbang tersebut telah dibersihkan, namun bandara tersebut akan tetap ditutup bagi pesawat yang datang hingga 6 November.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Spin-Off UUS BTN dan CIMB Niaga Ditarget Rampung Akhir 2025, Ini Tujuannya
Trump Tuduh Rusia & China Uji Coba Senjata Nuklir, Ini Faktanya
OPEC+ Hentikan Kenaikan Produksi Minyak Awal 2026, Ini Alasan dan Dampaknya
Oknum Polisi Tebo Tewaskan Dosen IAK Bungo, Motif Asmara dan Kronologi Lengkap