Dikutip dari Metro TV, Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai pelemahan nilai tukar rupiah yang terus merangkak mendekati Rp 15.900 per dolar AS menjadi dampak dari memanasnya situasi geopolitik Timur Tengah. Kondisi ini telah menyebabkan sebagian besar pelaku usaha mewaspadai aset-aset berisiko.
Rupiah akan bergerak secara fluktuatif, menurut Assuaibi. Meski demikian rupiah kemungkinan besar akan kembali mengalami pelemahan. Bahkan ia memperkirakan, rupiah akan ditutup menguat di rentang Rp 15.860 hingga Rp 15.940 per dolar AS.
Sementara Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan sampai akhir Oktober 2023, rupiah masih akan berada dalam tekanan. Beberapa faktor global akan menjadi penyebab utama rupiah cenderung terdepresiasi.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
Filosofi Tat Twam Asi: Rahasia Nilai Kemanusiaan Bung Karno yang Diumbar Megawati
Timnas Futsal Indonesia Vs Australia 2025: Uji Coba Krusial Jelang SEA Games, Live di Indonesia Arena
PNM Raih Penghargaan Inovasi Keuangan Berkelanjutan di CNN Indonesia Awards 2025, Bukti Komitmen untuk UMKM dan Perempuan
Mahfud MD Sebut Jokowi Lugu di Awal Pemerintahan, Soroti Proyek Whoosh