GELORA.ME - Suasana politik nasional kembali memanas setelah pertemuan antara Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Pertemuan tersebut memicu reaksi dari berbagai pihak, termasuk dari internal Koalisi Indonesia Maju Plus (KIM Plus), terutama antara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang kembali saling sindir di ruang publik.
Tensi ini menimbulkan pertanyaan publik. Apakah pertemuan tersebut berpengaruh terhadap soliditas dan kepercayaan internal KIM Plus terhadap Prabowo?
Pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional, Profesor Lili Romli, menilai bahwa ketegangan antara PSI dan PDIP bukanlah hal baru.
"Kalau saling sindir dan kritik antar PSI dan PDIP sudah lama, sebelum bergabung dalam KIM Plus. Salah satu faktor, waktu itu, karena perebutan basis massa pendukung," ungkapnya saat dikonfirmasi, Kamis 11 April 2025.
Namun, menurutnya, situasi saat ini berbeda karena sindiran tersebut kini semakin tajam dan mulai menyentuh level pimpinan partai.
"Kini saling sindir dan kritik tersebut makin tajam, menyentuh masing-masing pimpinannya," jelas Lili.
Pertemuan Prabowo dan Megawati pun dinilai berpotensi menimbulkan ketidaknyamanan di internal koalisi, terutama jika PDIP memutuskan untuk bergabung dalam pemerintahan.
"Pertemuan tersebut jika menghasilkan kesepakatan PDIP gabung dalam pemerintahan, bisa jadi akan kenyamanan anggota koalisi lain, terutama PSI yang kerap berseteru dengan PDIP," jelasnya.
Sumber: DisWay
Artikel Terkait
Nihilkan Korban Pemerkosaan 98? Sosok Fadli Zon Dikuliti Netizen: Dari Dulu Memang Pro Cendana!
Menbud Fadli Zon Ramai Dikecam, DPP Perempuan Bangsa: Tragedi Pemerkosaan Massal Mei 98 Itu Nyata!
Ucapan Fadli Zon Soal Pemerkosaan Massal 98 Memanas, Misteri Kematian Tan Malaka Diungkit Sejarawan!
Erick Thohir Berpeluang Didepak dari Kursi Menteri BUMN