Said meminta agar perencanaan dan perhitungan memperpanjang jalur kereta api cepat hingga ke Surabaya dibuat secara matang, agar tidak membebani APBN seperti pada proyek KCJB.
“Ya pelan-pelan, cari investor, jangan APBN terus. Dulu kereta cepat business to business, karena macet akhirnya ditarik ke APBN. Nah ke depan harus dihitung, cari investor yang kredibel. Supaya pembiayaannya oleh investor,” kata Said.
Soal peluang menarik investor asing dalam proyek kereta cepat hingga Surabaya ini, Said cukup optimistis. Sehingga dia meminta pemerintah tidak menyentuh APBN.
“Kalau dengan APBN, berat sekali. Karena konsentrasi APBN sekarang selain infrastruktur, kemiskinan ekstrem, dan stunting, adalah pembangunan IKN,” tutupnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Bencana Banjir Sumatra: Alasan Prabowo Belum Tetapkan Status Bencana Nasional
Bandara Sukanto Tanoto di Pelalawan Resmi Jadi Bandara Internasional: Fungsi & Polemik
Pengacara Jokowi: Ijazah Hanya Akan Ditunjukkan di Pengadilan, Bukan ke Publik
Shin Tae-yong Dituntut Bek Ulsan: Kronologi, Bantahan, dan Dampaknya bagi Timnas Indonesia