GELORA.ME - Suasana mencekam Operasi Seroja Timor Timur tak lekang dalam ingatan Mayor (Purn) Hermintoyo. Kala itu, dirinya diterjunkan ke palagan Timor.
Mantan anggota Nanggala V Kopassandha (Kopassus) itu bertugas sebagai operator radio Peleton 2 Kompi B Nanggala V Kopassandha. Berpangkat kopral satu (koptu), Hermin diterjunkan dari pesawat C-130 Hercules TNI AU untuk merebut Dili bersama pasukan baret merah lainnya.
Persiapan terjun di Dili tanggal 6 Desember 1975. Segala kebutuhan disiapkan usai apel pagi. Mulai dari terjun payung, radio, dan kebutuhan lainnya.
"Yang lain-lain menyiapkan di dalam barak, saya di luar barak," ujar Hermin dilansir channel Beny Adrian.
Jelang keberangkatan, dirinya sempat menyendiri untuk menenangkan diri. "Ya, untuk menenangkan diri. Karena apa, kawan-kawan yang melaksanakan tugas seperti Tim Umi, Tim Susi. banyak yang gugur di sana. Saya sudah persiapan, bahwa saya sudah siap mati," imbuhnya.
Seluruh prajurit berdoa sebelum diberangkatkan ke Bumi Lorosae. Alangkah terkejutnya Hermin, ternyata sang istri sudah ada di belakangnya.
"Kita dibagi doa oleh rohis kita yaitu Kapten Nu'man Mursidi. Kita baca, ternyata istri saya sudah di belakang saya. Saya dikirimi nasi bungkus, saya makan dia ngeliatin. Kurang lebih setengah 12 siang kita sudah naik truk untuk berangkat ke Halim," katanya.
Detik menegangkan itu tiba setelah dirinya bersama pasukan yang lain sampai di Timor-Timur dengan cara terjun payung dari pesawat.
Artikel Terkait
Nobar El Clasico 2025 Sukses! Vision+ & Indovision Hadirkan Malam Spektakuler di Kemang
Utang Rp116 Triliun & Ekspatriat China: Fakta Kelam Whoosh yang Bikin Geleng-Geleng
LRT Jabodebek Gagal Evakuasi? Ini Desakan Penting untuk Keselamatan Penumpang!
Deklarasi Damai Thailand-Kamboja 2025: Trump dan Anwar Ibrahim Saksikan Akhir Konflik Perbatasan