GELORA.ME, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi merespons penetapan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Plate sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Base Transceiver Station (BTS) oleh Kejaksaan Agung.
Sejumlah respons ini disampaikan Jokowi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 19 Mei 2023, sebelum berangkat ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Jepang.
Apa saja respons Jokowi terkait ‘anak buahnya’ itu? Lantas, apa yang akan dilakukannya? Berikut sejumlah respons Presiden Jokowi yang dirangkum Tempo.
Jokowi berkeyakinan Kejaksaan Agung telah bekerja profesional dalam menetapkan status tersangka terhadap Plate yang menjabat sebagai Menkominfo dan juga Sekretaris Jenderal Partai NasDem.
"Kejagung akan terbuka dan saya yakin bekerja profesional," kata Jokowi, seperti dikutip Tempo, Jumat, 19 Mei 2023. Jokowi juga meminta semua pihak menghormati proses hukum yang ada.
Jokowi menunjuk Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md sebagai Plt (pelaksana tugas) Menteri Komunikasi dan Informatika menggantikan Plate.
Spekulasi adanya intervensi politik muncul usai Plate dijadikan tersangka dalam kasus dugaan korupsi BTS oleh Kejaksaan Agung. Proses hukum terhadap Plate dikaitkan dengan dukungan NasDem terhadap Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden.
Sejumlah pejabat pemerintah membantahnya. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin memastikan kasus Plate tidak terkait dengan urusan politik menjelang Pemilu 2024.
Menurut dia, Kejaksaan Agung tidak mungkin sembrono dalam menetapkan tersangka dalam perkara ini. "Kita harus menghormati Kejaksaan Agung," kata Ngabalin dalam keterangan pers di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 17 Mei 2023.
Mahfud juga memastikan tidak ada politisasi hukum dalam kasus Plate. "Saya pastikan tidak ada politisasi hukum karena saya ngikutin kasus ini dari awal," ujar Mahfud MD ditemui di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis 18 Mei 2023.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
KPK Selidiki Dugaan Markup Proyek Kereta Cepat Whoosh: Fakta Terbaru!
Shell dan TotalEnergies Catat Penurunan Laba, Ini Penyebab dan Proyeksi Harga Minyak
Hujan Es Tangerang 2025: Penyebab, Dampak, dan Penjelasan BMKG
Bestari Barus Buka Suara Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Ini Alasan Kontroversialnya