JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati memandang, keputusan Partai Nasdem tidak mengajukan pengganti Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate yang menjadi tersangka korupsi untuk mengamankan posisi dua menteri dari Nasdem lainnya.
Adapun dalam Kabinet Indonesia Maju, Nasdem mendapatkan tiga kursi menteri. Selain Johnny, dua menteri lainnya adalah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup, serta Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar.
Baca juga: Soal Penetapan Tersangka Johnny Plate, PDI-P: Berhenti Bicara Intervensi
Jati menambahkan, keputusan tersebut merupakan wujud sikap ‘tahu diri’ Nasdem dan menyerahkan persoalan menteri ke Presiden Joko Widodo.
“Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya Nasdem untuk tetap menjaga status quo dengan menyerahkan segala urusan pada presiden,” kata Jati saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/5/2023).
Dia mengatakan, agar dua menterinya tetap dipertahankan Jokowi, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh harus membuka komunikasi yang interaktif.
Ia juga memandang, Yasin Limpo dan Nurbaya tetap bertahan di kabinet alih-alih mengundurkan diri meskipun hubungan Jokowi dan Surya Paloh semakin tegang.
“Kalaupun nanti ada perombakan kabinet, itu sudah murni keputusan politik,” tuturnya.
Sebelumnya, Surya Paloh mengatakan, pihaknya tidak akan mengajukan pengganti Plate yang saat ini telah menjadi tahanan Kejaksaan Agung.
Artikel Terkait
Klarifikasi Lengkap Video Viral Golf Dadan Hindayana: Charity untuk Bencana Sumatera
2.603 Rumah Bantuan Dibangun Tanpa APBN, Tzu Chi & Menteri Ara Berkontribusi
Bantuan Rp 10.000 Per Hari dari Mensos: Jadup 3 Bulan untuk Korban Bencana Sumatera
Lisa Mariana Minta Maaf ke Atalia via DM: Unggah Bukti & Reaksi Warganet