JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengungkapkan, besar kemungkinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memengaruhi Partai Golkar sehingga partai beringin itu dikabarkan merapat ke PDI-P dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres).
Apalagi, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dinilai loyal pada Jokowi.
"Arah dukungan Golkar ke Ganjar besar kemungkinan didominasi oleh tekanan Jokowi," kata Dedi kepada Kompas.com, Rabu (17/5/2023).
Dedi mengatakan, loyalitas Airlangga pada Jokowi bisa saja berbuah baik terhadap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu.
Baca juga: Soal Kode Parpol Kuning Usung Ganjar, Golkar: Tunggu Sikap Resmi dari Ketum Kami
Misalnya, kemungkinan Golkar yang merapat ke PDI-P untuk memuluskan jalan Airlangga maju pada kontestasi Pilpres 2024 sebagai calon wakil presiden (cawapres) Ganjar.
"Mengingat Airlangga sejauh ini sangat loyal pada Jokowi, juga Airlangga punya kans duduk sebagai cawapres Ganjar," ujar dia.
Akan tetapi, kata Dedi, peluang pasangan Ganjar-Airlangga dalam Pilpres 2024 dirasa berat jika nanti berhadapan dengan koalisi pengusung Prabowo Subianto.
Apalagi, jika Prabowo berhasil berpasangan dengan tokoh yang lebih segar dan tinggi penerimaan publiknya, semisal Erick Thohir atau Mahfud MD.
"Tetapi jika Prabowo didampingi Muhaimin, maka pertarungan PDI-P akan terkesan berimbang. Risikonya, Anies dan Nasdem bisa kalahkan keduanya karena motif cawapres yang rendah elektabilitasnya," kata Dedi.
Di sisi lain, Dedi mengingatkan bahwa sangat kecil kemungkinan Ganjar membawa dampak elektabilitas pada Golkar jika nanti berpasangan dengan Airlangga.
Baca juga: Cak Imin Sebut PKB, Gerindra, dan Golkar yang Akan Gabung Koalisi Baru
Menurut dia, partai yang paling mendapatkan faktor ekor jas dari pengusungan Ganjar-Airlangga adalah PDI-P.
"Sementara, jika Golkar bersama Prabowo, ini justru masih mungkin Golkar mendapat imbas elektabilitas," kata dia.
Belakangan, muncul kabar merapatnya Golkar untuk turut mengusung Ganjar Pranowo bersama PDI-P, PPP, dan Partai Hanura.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Shell dan TotalEnergies Catat Penurunan Laba, Ini Penyebab dan Proyeksi Harga Minyak
Hujan Es Tangerang 2025: Penyebab, Dampak, dan Penjelasan BMKG
Bestari Barus Buka Suara Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Ini Alasan Kontroversialnya
Kota Wisata Ecovia Cibubur: Hunian Hijau Harga 1,8 M oleh Sinar Mas Land