Dr Aaron juga menyarankan untuk memperhatikan kondisi tubuh Anda sebelum berlari, terutama jika Anda ingin meningkatkan intensitas dan performa lari.
Untuk mempersiapkan tubuh dan mengidentifikasi potensi risiko, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan penilaian kesehatan yang mencakup berbagai parameter seperti tekanan darah, detak jantung, tinggi dan berat badan, serta indeks massa tubuh (BMI). adalah. .
"EKG (elektrokardiogram) penting untuk mengukur aktivitas listrik jantung dan mendeteksi aritmia serta kondisi jantung lainnya. Pasien dengan riwayat penyakit jantung, tekanan darah tinggi, atau diabetes sebaiknya disarankan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut, termasuk pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter. ahli jantung, juga harus dilakukan,” tambah dr Aaron.
Baca Juga: Berikut Lima Penyebab Menggigil Dan Ini Yang Harus Dilakukan Untuk Mengatasinya
Meski perlu mewaspadai gejala penyakit jantung yang bisa ditimbulkan oleh lari, pemeriksaan fisik sebelum lari sering kali diabaikan.
Gejala yang mungkin terjadi antara lain sesak napas setelah berlari, detak jantung tidak teratur, pusing atau pingsan, mual, muntah, perut tidak nyaman, serta nyeri atau sesak dada yang tidak kunjung hilang meski Anda berhenti berlari.
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera hentikan lari, periksakan kondisi Anda ke fasilitas kesehatan terdekat, dan konsultasikan dengan dokter spesialis jantung untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: dkliknews.com
Artikel Terkait
Ditemukan Pelanggaran, Kemenag Cabut Sertifikat Halal Roti Okko
10 Tahun Pemerintahan Jokowi: Warisan Utang Menggunung, Tak Sebanding dengan Pertumbuhan
Viral Banyak Anak Cuci Darah di RSCM, Ini Penyebab serta Pencegahannya
Hasil Uji BPOM: Roti Okko Mengandung Pengawet Ilegal, Roti Aoka Lolos Uji