Terkait penyebab utamanya, Winarno mengaku, perilaku ganti-ganti pasangan, baik itu wanita pekerja seks komersial dan penggunanya. Bahkan laki-laki seks dengan laki-laki (LSL) turut menyumbang peningkatan kasus.
Selain itu dia juga menyebutkan, jika melihat porsi penderita dan umurnya maka untuk usia dibawah lima tahun hanya 1 persen, kemudian usia 5 sampai 14 tahun 1 persen, usia 15 sampai 19 tahun 6 persen, usia 20 sampai 24 tahun 18 persen. Kemudian usia 25 sampai 49 tahun 51 persen dan usai lebih dari 50 tahun 23 persen. (rud/adi/nda)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: solobalapan.jawapos.com
Artikel Terkait
Ditemukan Pelanggaran, Kemenag Cabut Sertifikat Halal Roti Okko
10 Tahun Pemerintahan Jokowi: Warisan Utang Menggunung, Tak Sebanding dengan Pertumbuhan
Viral Banyak Anak Cuci Darah di RSCM, Ini Penyebab serta Pencegahannya
Hasil Uji BPOM: Roti Okko Mengandung Pengawet Ilegal, Roti Aoka Lolos Uji