Keberhasilan menghadirkan perspektif baru di forum internasional, sambutan hangat diaspora Indonesia, serta penguatan prinsip politik bebas aktif. Hal ini tercermin dari dukungan untuk Gaza, bantuan kemanusiaan, dan peran aktif dalam perdamaian dunia. Prestasi puncaknya adalah diplomasi yang mengantarkan Presiden Prabowo mendapatkan nomor urut awal pidato di Sidang Umum PBB.
2. Diplomasi Ekonomi yang Efektif
Keanggotaan penuh Indonesia di BRICS per 6 Januari 2025 menjadi bukti kesuksesan. Ditambah dengan berbagai kesepakatan kerja sama ekonomi strategis dengan Uni Eropa, Kanada, Australia, dan Arab Saudi.
3. Kerja Sama Pertahanan dan Perlindungan WNI
Diplomasi pertahanan berhasil mendukung modernisasi alutsista TNI. Di sisi lain, perlindungan WNI berjalan dengan baik, termasuk penyelamatan ratusan WNI korban perdagangan orang di Kamboja.
Kritik Dinilai Tidak Memiliki Bobot
Dengan segudang prestasi tersebut, Kamrussamad menilai kritik yang dilayangkan Dino Patti Djalal tidak memiliki bobot dan cenderung bersifat personal. "Ini menunjukkan kapasitas Dino yang belum matang meski mengklaim pengalaman puluhan tahun sebagai diplomat,” sindirnya.
Saran untuk Kontribusi yang Lebih Positif
Kamrussamad menyarankan Dino untuk meneladani mantan Menlu Retno Marsudi yang tetap berkontribusi di tingkat global sebagai Utusan Khusus PBB, tanpa membebani pemerintah dengan kritik bernuansa kepentingan pribadi. "Sebagai pihak yang mengaku sesepuh Kemenlu, Dino seharusnya memberi solusi, bukan menambah beban," pungkas anggota Fraksi Gerindra DPR RI ini.
Artikel Terkait
OTT KPK Terhadap Oknum Jaksa: Analisis Pakar, Sinergi Lembaga, dan Daftar Kasus Terbaru
Survei Kepuasan Publik: Program MBG Jadi Wajah Utama Pemerintahan Prabowo
Dominasi Dasco di DPR RI: Analisis Jaringan Kabinda & Adidas, Efisiensi atau Ancaman Demokrasi?
KSPI Tolak UMP 2026: Rencana Gugatan Hukum & Aksi Massa 29-30 Desember