Rezim Orde Baru secara sistematis menekan gerakan Islam dan kelompok keagamaan lainnya. Penerapan asas tunggal Pancasila menjadi alat untuk membungsu suara kritis. Intelijen mengawasi ketat pesantren, masjid, dan organisasi masyarakat.
Pembangunan dengan Mengorbankan Rakyat
Proyek pembangunan seperti Waduk Kedung Ombo memaksa rakyat meninggalkan tanahnya tanpa ganti rugi yang layak. Pembangunan fisik tidak diimbangi dengan penghormatan terhadap hak-hak dasar masyarakat.
Pertanyaan Moral tentang Gelar Pahlawan Nasional
Pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto dianggap sebagai pengkhianatan terhadap sejarah. Seorang pahlawan seharusnya dikenang karena membela rakyat, bukan karena membungkamnya. Gelar ini menciderai nilai-nilai keadilan dan kebenaran sejarah.
Pentingnya Mengingat Sejarah Kelam Orde Baru
Mengingat kekerasan masa lalu bukan tentang dendam, tetapi tentang pembelajaran. Generasi muda perlu mengetahui sejarah sebenarnya agar tidak terulang kembali. Kebenaran sejarah harus ditegakkan demi masa depan bangsa yang lebih baik.
Kontroversi gelar Soeharto sebagai Pahlawan Nasional mengingatkan kita bahwa sejarah tidak boleh dimanipulasi untuk kepentingan politik. Warisan Orde Baru dengan segala pelanggaran HAM-nya tetap menjadi bagian penting dari memori kolektif bangsa Indonesia.
Artikel Terkait
KPK Selidiki Dugaan Korupsi di BPKH: Fokus pada Tarif Pengiriman Barang Haji
Syahganda Sindir Gibran Bagusan Jadi Ketua RT: Analisis Kritik dan Dampak Politiknya
PP Himmah Dukung Roy Suryo Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Desak Usut Tuntas
Rocky Gerung Kritik Gelar Pahlawan Nasional Soeharto: Sejarah Bukan Cuma Survei!