Soeharto Pahlawan Nasional: Kontroversi, Tragedi 1965, dan Dosa Orde Baru yang Tak Terhapuskan

- Rabu, 12 November 2025 | 14:25 WIB
Soeharto Pahlawan Nasional: Kontroversi, Tragedi 1965, dan Dosa Orde Baru yang Tak Terhapuskan

Rezim Orde Baru secara sistematis menekan gerakan Islam dan kelompok keagamaan lainnya. Penerapan asas tunggal Pancasila menjadi alat untuk membungsu suara kritis. Intelijen mengawasi ketat pesantren, masjid, dan organisasi masyarakat.

Pembangunan dengan Mengorbankan Rakyat

Proyek pembangunan seperti Waduk Kedung Ombo memaksa rakyat meninggalkan tanahnya tanpa ganti rugi yang layak. Pembangunan fisik tidak diimbangi dengan penghormatan terhadap hak-hak dasar masyarakat.

Pertanyaan Moral tentang Gelar Pahlawan Nasional

Pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto dianggap sebagai pengkhianatan terhadap sejarah. Seorang pahlawan seharusnya dikenang karena membela rakyat, bukan karena membungkamnya. Gelar ini menciderai nilai-nilai keadilan dan kebenaran sejarah.

Pentingnya Mengingat Sejarah Kelam Orde Baru

Mengingat kekerasan masa lalu bukan tentang dendam, tetapi tentang pembelajaran. Generasi muda perlu mengetahui sejarah sebenarnya agar tidak terulang kembali. Kebenaran sejarah harus ditegakkan demi masa depan bangsa yang lebih baik.

Kontroversi gelar Soeharto sebagai Pahlawan Nasional mengingatkan kita bahwa sejarah tidak boleh dimanipulasi untuk kepentingan politik. Warisan Orde Baru dengan segala pelanggaran HAM-nya tetap menjadi bagian penting dari memori kolektif bangsa Indonesia.

Halaman:

Komentar