Skema Jatah Preman di Riau: Gubernur Abdul Wahid Diduga Balik Modal Politik Lewat Proyek APBD

- Minggu, 09 November 2025 | 14:25 WIB
Skema Jatah Preman di Riau: Gubernur Abdul Wahid Diduga Balik Modal Politik Lewat Proyek APBD

Dampak Buruk terhadap Pelayanan Publik

Skema "jatah preman" ini memiliki dampak yang sangat merugikan masyarakat:

  • Anggaran pembangunan infrastruktur berkurang karena harus dialokasikan untuk biaya tersembunyi
  • Kualitas proyek publik menurun karena motivasi utamanya bukan lagi pelayanan masyarakat
  • Kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan daerah semakin merosot
  • Terjadi siklus korupsi sistemik yang merusak tatanan demokrasi

Solusi untuk Memutus Rantai Korupsi Politik

Untuk mematahkan skema "pengusaha proyek" di tingkat daerah, diperlukan beberapa langkah reformasi:

  1. Transparansi dan akuntabilitas dana kampanye untuk mencegah utang politik
  2. Pengawasan internal yang lebih kuat dan independen pada proses pengadaan barang dan jasa
  3. Pendidikan integritas bagi pejabat daerah tentang makna jabatan sebagai amanah publik
  4. Penegakan hukum yang konsisten terhadap praktik korupsi proyek APBD

Kasus Gubernur Abdul Wahid di Riau menjadi bukti nyata bahwa tanpa perubahan sistemik dalam pengelolaan kampanye, penganggaran, dan pengawasan, kursi pemerintahan daerah akan tetap menjadi arena pengembalian investasi politik, bukan tempat untuk melayani rakyat.

Halaman:

Komentar