Dampak Buruk terhadap Pelayanan Publik
Skema "jatah preman" ini memiliki dampak yang sangat merugikan masyarakat:
- Anggaran pembangunan infrastruktur berkurang karena harus dialokasikan untuk biaya tersembunyi
- Kualitas proyek publik menurun karena motivasi utamanya bukan lagi pelayanan masyarakat
- Kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan daerah semakin merosot
- Terjadi siklus korupsi sistemik yang merusak tatanan demokrasi
Solusi untuk Memutus Rantai Korupsi Politik
Untuk mematahkan skema "pengusaha proyek" di tingkat daerah, diperlukan beberapa langkah reformasi:
- Transparansi dan akuntabilitas dana kampanye untuk mencegah utang politik
- Pengawasan internal yang lebih kuat dan independen pada proses pengadaan barang dan jasa
- Pendidikan integritas bagi pejabat daerah tentang makna jabatan sebagai amanah publik
- Penegakan hukum yang konsisten terhadap praktik korupsi proyek APBD
Kasus Gubernur Abdul Wahid di Riau menjadi bukti nyata bahwa tanpa perubahan sistemik dalam pengelolaan kampanye, penganggaran, dan pengawasan, kursi pemerintahan daerah akan tetap menjadi arena pengembalian investasi politik, bukan tempat untuk melayani rakyat.
Artikel Terkait
KPK Ungkap Aset Ridwan Kamil Tak Dilaporkan di LHKPN, Termasuk Kafe
Kardinal Suharyo Serukan Pejabat Bertobat, Respons Maraknya Kepala Daerah Ditangkap KPK
KPK Bongkar Modus Sarjan Tersangka Suap Bupati Bekasi Ade Kuswara: Proyek Ijon Diduga Sudah Berjalan Sejak Era Sebelumnya
Wagub Babel Hellyana Tersangka Ijazah Palsu: Kronologi Lengkap & Viral Sindiran Netizen