Perbandingan dengan Proyek MRT Jakarta dan Isu Standar Ganda
Warganet lain, @thedufresne, menyoroti adanya kemungkinan standar ganda dalam kritik Anies dengan membandingkan proyek KCIC dan MRT Jakarta. Menurutnya, proyek MRT Jakarta juga dibiayai APBN yang merupakan uang rakyat seluruh Indonesia, namun yang menikmati fasilitasnya terutama warga Jakarta dan sekitarnya.
Perubahan Kebijakan dan Pembiayaan APBN untuk KCIC
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sendiri telah mengalami beberapa perubahan kebijakan penting. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada awalnya berjanji proyek tidak akan menggunakan dana APBN sama sekali pada tahun 2015. Namun, melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 93 Tahun 2021, pemerintah mengubah kebijakan dengan mengizinkan penyertaan modal negara (PMN) untuk pembiayaan proyek.
Pembengkakan Biaya Proyek Kereta Cepat Whoosh
Proyek KCIC juga menghadapi tantangan pembengkakan biaya (cost overrun). Estimasi pembengkakan biaya mencapai US$1,4 miliar-US$1,9 miliar, dari sebelumnya US$6,07 miliar menjadi sekitar US$8 miliar. Pembiayaan tambahan ini diusulkan melalui mekanisme Penanaman Modal Negara (PMN) tahun 2022.
Direktur Keuangan & Manajemen Risiko KAI, Salusra Wijaya, menegaskan bahwa untuk proyek sebesar KCIC, pinjaman dari bantuan pemerintah merupakan hal yang tidak terhindarkan mengingat skala dan kompleksitas proyek infrastruktur kereta cepat.
Artikel Terkait
KPK OTT Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko: Fakta, Modus, dan Update Terkini
Prabowo Perintahkan Jamin Keamanan Investor Asing, Dukung Investasi LOTTE Rp 64 Triliun
Bonatua Silalahi Laporkan KPU & ANRI ke Bareskrim Soal Ijazah Jokowi: Kronologi Lengkap
Alasan Muhammadiyah Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Status Hukum hingga Rekam Jejak