Ustaz Abdul Somad (UAS): Dari Penolakan Cawapres hingga Dukungan Politik yang Berujung OTT KPK

- Rabu, 05 November 2025 | 09:25 WIB
Ustaz Abdul Somad (UAS): Dari Penolakan Cawapres hingga Dukungan Politik yang Berujung OTT KPK

Keterlibatan UAS dalam politik semakin nyata ketika ia menjadi juru kampanye untuk pasangan Abdul Wahid-SF Hariyanto dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Riau 2024. UAS menyatakan bahwa dukungannya diberikan karena visi-misi pasangan ini dinilai sejalan dengan kepentingan umat Islam dan pembangunan di Riau.

Keputusan UAS ini tidak lepas dari kritik dan cemoohan di media sosial. Banyak yang mempertanyakan konsistensinya, mengingat sebelumnya ia menolak masuk politik. Beberapa pengamat, seperti Saiman Pakpahan, menilai bahwa dengan berdiri di satu kubu, seorang ulama bisa kehilangan posisinya sebagai referensi netral bagi semua kalangan.

Meski mendapat banyak tentangan, UAS menganggap dukungannya sebagai bagian dari hak demokrasi. Ia mengajak para pendukungnya untuk membalas segala cacian dengan mencoblos pasangan Abdul Wahid-SF Hariyanto. Pasangan ini pun akhirnya berhasil memenangkan Pilgub Riau.

Ironi Dukungan: Gubernur Terpilih Terjerat OTT KPK

Bagian paling mengejutkan dari dukungan UAS ini terjadi ketika Abdul Wahid, Gubernur Riau terpilih, menjadi tersangka dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada November 2025. Kasus ini menimbulkan pertanyaan lebih lanjut tentang pertimbangan dan konsekuensi dari dukungan politik yang diberikan oleh seorang figur publik seperti UAS.

Kisah Ustaz Abdul Somad ini mencerminkan dinamika kompleks antara dunia dakwah dan politik di Indonesia, serta bagaimana pilihan seorang tokoh agama dapat mempengaruhi persepsi publik dan realitas politik di tingkat daerah.

Halaman:

Komentar