Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Belum menjadi presiden tetapi sudah berani membandingkan kepemimpinan di era Joko Widodo atau Jokowi dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Anies Baswedan dinilai pengamat sedang tak percaya diri.
Hal itu disampaikan pengamat politik Emrus Sihombing yang menanggapi pidato Anies Baswedan di acara milad ke-21 Partai Keadilan Sosial (PKS) yang membandingkan pembangunan jalan di era Jokowi dan SBY.
Menurut Emrus, ketika Anies membandingkan era Jokowi dan SBY justru itu menunjukkan dirinya sangat lemah dari sudut kepemimpinan, managerial dan kemandirian.
"Sebab, seorang kandidat Bacapres yang akan menjadi presiden mutlak harus memiliki karakter kepemimpinan kukuh dengan menawarkan gagasan besar, punya management skill yang tegas dan berani serta memiliki kemandirian, tidak di bawah bayang-bayang pengaruh sosok tertentu, SBY misalnya," ujar Emrus saat dihubungi, Selasa (23/5/2023).
Baca juga: PDIP Sebut Anies Baswedan Pantas Dipolisikan Usai Bicara Ngawur Soal Pembangunan Jalan Era Jokowi
Menurutnya, bila ingin menjadi presiden selanjutnya, seharusnya Anies mengapresiasi semua kinerja presiden periode sekarang dan yang sebelumnya, sembari menawarkan gagasan besarnya jika maju di Pilpres 2024.
"Bukan malah urusin atau mewacanakan hal-hal yang menimbulkan polemik tidak produktif, seperti membanding-bandingkan kenerja dua pemimpin yang sudah berbuat banyak untuk negeri ini, sementara dirinya belum pernah memimpin Indonesia," ujar Emrus.
Terhadap klaim Anies yang menyebut pembangunan jalan non tol di era SBY jauh lebih panjang ketimbang di era Jokowi, Emrus menyarankan harus berdasarkan data yang lengkap dengan variabel yang jelas.
Artikel Terkait
1.500 Personel Gabungan Amankan Konser BLACKPINK di GBK: 8 Zona & Strategi Pengamanan
Jadwal & Link LIVE Streaming Indonesia U-17 vs Zambia U-17 di Piala Dunia U-17, 4 November 2025
PBB Ungkap Pembantaian RSF di El Fasher: Ratusan Warga Sipil Tewas dalam Serangan
Formula Baru Upah Minimum 2026 Diumumkan 21 November 2025, Ini Tujuannya