Perdana Menteri Nepal KP Sharma Oli mengundurkan diri, Selasa (9/9/2025), menyusul demonstrasi besar di penjuru negara itu sejak Senin kemarin.
Kantor perdana menteri mengonfirmasi kabar itu dalam pernyataan resmi. Setelah itu Oli menjelaskan alasannya mundur yakni membuka jalan bagi solusi konstitusional guna mengatasi krisis yang sedang berlangsung.
Demonstrasi anarkistis berlangsung sejak Selasa dini hari di Ibu Kota Kathmandu dan kota-kota lain di Nepal.
Kediaman beberapa politisi terkemuka diserang dan dirusak, termasuk rumah Oli dan mantan Perdana Menteri Sher Bahadur Deuba.
Kantor-kantor partai politik koalisi penguasa juga menjadi sasaran.
Mohan Regmi, direktur eksekutif Rumah Sakit Layanan Sipil, mengatakan, dua orang tewas dalam demonstrasi hari ini dan 90 orang lainnya dirawat di rumah sakit. Dengan demikian jumlah korban tewas dalam demonstrasi di Nepal bertambah menjadi 21 orang.
Demonstrasi yang dimotori gen Z itu memprotes pemblokiran platform media sosial, termasuk Instagram, Youtube, dan X, di samping kondisi ekonomi dan maraknya korupsi.
Sumber: inews
Foto: KP Sharma Oli mengundurkan diri, Selasa (9/9) (Foto: Kathmandu Post)
Artikel Terkait
Banjir Bandang Aceh: Skala Kerusakan Setara Jawa-Bali, Lebih Kompleks dari Tsunami 2004?
PIP Aspirasi Dikritik: Benarkah Program Indonesia Pintar Jadi Alat Politik?
Ferdy Sambo Pimpin Doa di Lapas Cibinong: Khotbah Viral Soal Kebebasan Spiritual
DPR Desak Status Bencana Nasional untuk Nias, Ancaman Pemisahan Mengintai