Ustaz Abdul Somad (UAS) dan Dinamika Kiprahnya di Dunia Politik Indonesia
Ustaz Abdul Somad (UAS) dikenal sebagai salah satu ulama paling berpengaruh dan karismatik di Indonesia. Namanya bahkan sempat mengemuka sebagai calon wakil presiden (cawapres) yang diusung untuk mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2019. Meski pada akhirnya UAS memilih untuk menolak tawaran tersebut, keputusan ini justru menjadi awal dari perjalanan politiknya yang penuh sorotan.
Dari Penolakan Cawapres hingga Jadi Juru Kampanye
Awalnya, Ustaz Abdul Somad bersikukuh untuk fokus pada dunia dakwah dan tidak ingin terjun ke dalam kancah politik praktis. Penolakannya terhadap tawaran menjadi cawapres Prabowo Subianto didasari keyakinan bahwa panggilan hidupnya adalah mencerdaskan umat melalui ceramah agama. Keputusan ini dihormati oleh banyak kalangan, termasuk para ulama dan Prabowo sendiri.
Namun, sikapnya berubah beberapa tahun kemudian. UAS mulai aktif menjadi juru kampanye (jurkam) dalam beberapa pemilihan kepala daerah. Pertama kali, ia mendukung pasangan Hafit-Erizal pada Pilkada Rokan Hulu 2020. Langkah ini menuai kritik dari berbagai pihak yang menilai seorang ulama seharusnya tidak terlibat dalam pertarungan politik.
Artikel Terkait
Polemik Utang Kereta Cepat Whoosh: Puan Maharani Tegaskan DPR dan Pemerintah Akan Bahas Tuntas
Nasib Gubernur Riau Abdul Wahid Usai OTT KPK 2025: Uang Rp1 Miliar Disita
Luhut Disebut Dewa Penyelesai Proyek Kereta Cepat Whoosh, Ini Faktanya
OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Fakta, Respons UAS, dan Kronologi Terbaru